Riset: Polusi Udara dan Suara Bisa Menyebabkan Ketidaksuburan
Ilustrasi lalu lintas yang bising dan berpolusi.
Sementara itu, perempuan berusia di atas 35 tahun berisiko mengalami ketidaksuburan sebesar 14% ketika terpapar kebisingan lalu lintas sebesar 10,2 desibel lebih tinggi dari rata-rata 55-60 desibel.
Baik di perkotaan dan pedesaan, orang-orang dengan latar pendidikan dan pendapatan berapa pun bisa mengalami risiko serupa jika terpapar polusi udara dan suara di atas.
Studi kemudian menyoroti bagaimana fenomena polusi udara dan kebisingan lalu lintas bisa berefek langsung dan menimbulkan dampak jangka panjang yang berbeda pada kemampuan reproduksi laki-laki dan perempuan.
Normalnya, setelah mengalami pubertas, laki-laki selalu memproduksi sperma hingga 300 juta per hari. Namun, paparan polusi udara bisa memengaruhi jumlah dan kualitas sperma. Efek buruk polusi udara pada kesuburan laki-laki bisa muncul lebih cepat daripada perempuan.
Sementara itu, perempuan terlahir dengan 1-2 juta sel telur dan tidak bisa menghasilkan sel telur baru. Sel telur memiliki beberapa "cara dalam mengendalikan kerusakan". Hal ini berguna untuk melindungi diri dari bahaya lingkungan sepanjang hidupnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya