Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Permodalan

"Rights Issue" MPPA Terganjal Kuorum

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) belum bisa merealisasikan rencana penerbitan saham baru melalui mekanisme Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu V (PMHMETD V) atau rights issue.

Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat MPPA, Danny Kojongian, mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan tidak jadi dilaksanakan karena hasilnya tidak mencapai kourum, sesuai dengan Undang Undang Perseroan Terbatas (PT), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), dan anggaran dasar Perseroan.

"Hasilnya tidak mencapai kourum. Bilamana ada RUPSLB yang kedua nantinya akan dilaksanakan sesuai dengan aturan perundangan-undangan yang berlaku," ungkap dia di Tangerang, pekan lalu (8/12). Hal yang menjadi kendala sehingga rencana penerbitan rights issue belum kuorum, Danny pun kurang begitu paham, apakah itu karena kehadiran pemegang saham yang kurang.

Namun, sebagai pihak yang mewakili Perseroan harus tetap menghormati keputusan yang ada. "Jadi kalau belum kuorum ya tidak boleh melakukannya," ucap dia. Melalui rights issue ini, Perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 3 miliar lembar saham dengan nilai nominal 50 rupiah per saham.

Untuk dana segar yang diincar belum bisa memperkirakan karena harus ada persetujuan dari para pemegang saham. Dana hasil penerbitan rights issue akan digunakan secara keseluruhan untuk memperkuat struktur permodalan dan untuk membayar utang Perseroan. Terkait ekspansi usaha di tahun depan, Perseroan cenderung menahan diri.

Meski demikian Perseroan tetap berkeyakinan untuk bisnisnya, terutama Hypermart sebagai penyumbang utama ke pendapatan Perseroan terbilang masih sangat baik sekali. Apalagi, dalam kurun waktu 12 tahun terakhir Hypermart sudah tersebar pada 70 kota di seluruh Indonesia, dengan pertumbuhan CGAR telah mencapai 37 persen.

Memang melihat situasi akhir-akhir ini Perseroan tetap berencana agar Hypermart lebih bisa diterima oleh para konsumen. Perseroan pun akan lebih fokus pada gerai-gerai yang telah beroperasi. Dari sisi produk, Perseroan akan fokus pada produk kebutuhan seharihari yang primer atau basic sehingga lebih pada fast moving dan mengurangi produkproduk slow moving. Selain itu, Perseroan juga akan fokus pada harga jual.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top