Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Ribuan Sekolah Catat Klaster Covid-19, Sekolah Wajib Tutup Sementara

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Beberapa klaster baru Corona di sekolah bermunculan setelah pembelajaran tatap muka (PTM) kembali dilakukan. Ribuan siswa dan para tenaga pengajar diketahui terkonfirmasi positif Covid-19

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan soal temuan klaster baru yang terjadi di beberapa sekolah saat PTM dilangsungkan wajib menutup sementara aktivitas pembelajaran tatap muka. Hal ini sesuai dengan pedoman pembelajaran tatap muka.

"Harus segera dilakukan penutupan selama 3 hari bagi sekolah," jelas Wiku, saat dihubungi detikcom.

Wiku juga meminta kerja sama baik dari Satgas yang dibentuk khusus di sekolah agar betul-betul memperhatikan peluang penularan.

Sementara, Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman meminta pemerintah untuk segera mengevaluasi pelaksanaan PTM menyusul banyak temuan klaster penularan Covid-19 di sekolah.

Dicky menjelaskan jika ada dua kasus positif Covid-19, maka sekolah harus segera ditutup, disterilkan, dan dilakukan kontak tracing terhadap semua orang yang masuk sekolah.

"Mau itu siswa atau guru, itu harus di suspend atau tutup dulu, minimal dua kasus, kalau satu kasus ya kelasnya saja yang dikarantina, karena perlu ada desinfeksi, kemudian melakukan testing tracing isolasi dan karantina," kata Dicky.

Selain itu, pemerintah pusat maupun daerah harus mengevaluasi pelaksanaan PTM Terbatas di sekolah satu per satu agar penularan tidak terulang lagi.

Dicky juga turut mengapresiasi sistem pencatatan Kemendikbudristek mendeteksi klaster penularan Covid-19 yang hingga kini sudah mencapai 1.296 sekolah.

"Berarti sistem deteksinya berjalan dengan adanya laporan ini, kita berhasil membangun ini karena mendeteksi ini modal penting, ini harus dijaga," ucap Dicky.

Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Paud Dikdasmen) Kemendikbudristek, Jumeri mengatakan sudah ada 1.296 sekolah yang melaporkan klaster Covid-19 saat PTM Terbatas, total ada 11.615 siswa positif Covid-19. "Kasus penularan itu kira-kira 2,78 persen yang melaporkan," kata Jumeri.

Sebagai informasi tambahan, disebutkan, ada 1.296 sekolah yang tercatat per 20 September yang menjadi klaster baru Covid-19 sepanjang PTM. Data ini didapatkan dari 46.500 sekolah yang sudah melakukan PTM Terbatas

Kasus positif Corona terbanyak berasal dari lingkungan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 581 sekolah, lalu di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 525 sekolah, dan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 241 sekolah

Sementara Sekolah Menengah Atas (SMA) ada 170 sekolah, di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada 70 sekolah, dan di Sekolah Luar Biasa (SLB) ada sebanyak 13 sekolah.

Pelajar SD menjadi yang paling banyak terkena Covid-19 akibat PTM Terbatas yakni sebanyak 6.908 orang, dan 3.174 guru SD juga positif Covid-19.Sementara di PAUD terdapat 953 siswa dan 2.007 positif Covid-19. Di tingkat SMP terdapat 2.220 siswa dan 1.502 guru positif Covid-19,

Lalu, di SMA ditemukan 1.915 guru dan 794 siswa positif Covid-19. Sedangkan di SMK terdapat 609 siswa dan 1.594 guru positif Covid-19, dan untuk SLB 131 siswa dan 112 guru positif Covid-19.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Aris N

Komentar

Komentar
()

Top