Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
HUT Ke-74 RI | Penyandang Disabilitas Ramaikan Kirab Merah Putih

Ribuan Merah Putih Dikibarkan di Monumen Perjuangan

Foto : ANTARA/IBNU CHAZAR

PEMECAHAN REKOR MURI | Sejumlah warga binaan menari tarian kolosal saat mengikuti pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) Tari Kolosal Indonesia Bekerja, di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A, Karawang, Jawa Barat, Kamis (15/8). Pemecahan rekor tersebut dilakukan oleh 200 ribu warga binaan dan petugas lapas yang digelar serentak di seluruh Indonesia untuk memperingati HUT ke-74 Republik Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

SURAKARTA - Menyambut Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia, ribuan siswa tingkat SD di Kota Solo mengibarkan bendera Merah Putih di Monumen Perjuangan 1945 Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. Aksi ini sebagai simbol cinta Indonesia.

Para siswa dari sejumlah sekolah tingkat SD di Solo tersebut dengan riang gembira mengibarkan bendera Merah Putih di depan Monumen Perjuangan 1945 tersebut dengan tujuan untuk menanamkan semangat sebagai generasi penerus bangsa agar lebih mencintai negara ini.

Setiap siswa dengan membawa bendera Merah Putih dipasang di sebuah tongkat berbaris, dan mereka secara serentak mengibarkan bendera sebagai lambang negera dalam memeriahkan HUT Kemerdekaan RI.

Kegiatan tersebut diawali dengan berbaris, kemudian melakukan doa bersama untuk para pejuang kemerdekaan, baru mengibarkan bendera Merah Putih. Siswa juga menyanyikan lagu-lagu perjuangan yang sebelumnya dinyanyikan, seperti lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Menurut Koordinator kegiatan kibar bendera, Pri Utomo, di Solo, Kamis (15/8), kegiatan kibar bendera Merah Putih dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ini melibatkan lebih dari 1.000 siswa. Setiap sekolah mengirimkan perwakilannya minimal sebanyak 200 siswa.

"Kegiatan ini untuk menanamkan semangat pada para generasi penerus bangsa untuk cinta bangsa dan negara," kata Utomo.

Menurut dia, pihaknya mengajak agar para siswa tersebut selain untuk mencintai bendera Merah Putih, juga negaranya. Pihaknya berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada para siswa mengenai perjuangan para pahlawan.

Salah satu mantan pejuang kemerdekaan di Solo, F Slamet (70), yang hadir dalam acara itu, merasa terharu kegiatan yang dilakukan para siswa itu.

Slamet berharap para siswa tersebut tidak terhenti pada kegiatan saja, tetapi mereka dapat melakukan berbagai kegiatan untuk mengisi kemerdekaan ini.

Di Jember, Jawa Timur, puluhan penyandang disabilitas yang tergabung dalam Difabel Motorcycle Indonesia (DMI) menggunakan sepeda motor roda tiga meramaikan kegiatan Kirab Merah Putih di Taman Makam Pahlawan, Jember.

"Kami berpartisipasi dalam kegiatan Kirab Merah Putih sebagai wujud rasa syukur atas perjuangan para pahlawan yang telah gugur di medan perang," kata Koordinator Parade Merah Putih DMI Jember, Antok Eko Purwanto.

Ia berharap kemerdekaan kaum difabel dalam pemenuhan hak-hak dasar bisa terwujud, tidak hanya sebatas undang-undang dan peraturan daerah saja. "Yang lebih penting adalah implementasinya di lapangan," harapnya.

Ketua Persatuan Penyandang Cacat (Perpenca) Jember, Moh Zaenuri Rofii, mengapresiasi partisipasi difabel Jember untuk menunjukkan eksistensinya di tengah-tengah masyarakat yang masih cenderung apatis terhadap keberadaan difabel.

"Saya berharap nilai-nilai perjuangan para pahlawan bisa menginspirasi dan memotivasi teman-teman disabilitas untuk lebih semangat memperjuangkan hak-haknya dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia," katanya.

Rekor Muri

Sementara itu, Tarian Kolosal Indonesia Bekerja Kementerian Hukum dan HAM berhasil memecahkan rekor Muri karena diikuti oleh 200.000 peserta seluruh Indonesia.

"Jumlah peserta tersebut berasal dari seluruh pegawai dan warga di Lembaga Pemasyarakatan, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), Balai Pemasyarakatan, serta dari pegawai Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan)," kata Kepala Lapas Kelas II B Sungailiat, Faozul Ansori.

Kegiatan tarian kolosal yang dipusatkan di Lapas Tanggerang melalui teleconference. Ia berharap, ke depannya peringatan hari Kemerdekaan RI dapat diisi kegiatan yang lebih meriah dengan inovasi yang baru. YK/SB/Ant/E-3

Penulis : Eko S, Selocahyo Basoeki Utomo S, Antara

Komentar

Komentar
()

Top