Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan

RI Serukan Junta Militer Myanmar Implementasikan Konsensus 5 Poin

Foto : ISTIMEWA

RETNO MARSUDI Menteri Luar Negeri RI - Marilah kita kembali menyerukan agar junta militer Myanmar mengimplementasikan Konsensus 5 Poin secara penuh.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI (Menlu), Retno Marsudi, menyerukan agar junta Myanmar mengimplementasikan Konsensus 5 Poin yang telah disepakati untuk membantu mengakhiri krisis di negara tersebut.

Seruan tersebut disampaikan Menlu Retno dalam pidatonya pada peringatan hari jadi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) yang ke-55 di Jakarta, Senin (8/8).

"Pada hari jadi ini, marilah kita kembali menyerukan agar junta militer Myanmar mengimplementasikan Konsensus 5 Poin secara penuh," ujar Retno.

Dalam kesempatan itu, Retnomengatakan Asean memiliki peran yang begitu penting di kawasan, terutama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas. Meski demikian, hari jadi Asean yang ke-55 ini datang saat ketegangan tengah meningkat di dunia dan rivalitas negara-negara besar terus menjadi disrupsi bagi stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

"Secara internal, Asean juga tengah menghadapi tantangan, untuk menemukan sebuah solusi sebagai keluarga dan menangani krisis di Myanmar," kata Menlu Retno.

Membutuhkan Tindakan

Ia menyayangkan tak adanya kemajuan yang signifikan dari pihak junta militer Myanmar, terkait implementasi Konsensus 5 Poin. "Kami tak membutuhkan kata-kata, namun saat ini kami membutuhkan tindakan untuk mengimplementasikan Konsensus 5 Poin," ujarnya.

Ia pun menyebut bahwa Asean harus dapat memenuhi harapan masyarakatnya untuk kehidupan yang damai, stabil, dan sejahtera. Konsensus Lima Poin telah disepakati oleh para pemimpin Asean, termasuk perwakilan Myanmar, dalam pertemuan di Jakarta pada April tahun lalu.

Konsensus tersebut menyerukan "penghentian segera kekerasan" dan semua pihak melakukan "pengendalian sepenuhnya"; dialog konstruktif di antara semua pihak; mediasi pembicaraan oleh utusan khusus ketua Asean; ketentuan bantuan kemanusiaan yang dikoordinasikan oleh Asean; serta kunjungan ke Myanmar oleh delegasi Asean yang dipimpin oleh utusan khusus, untuk bertemu dengan semua pihak yang berkonflik.

Sementara itu, Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, mengatakan Asean perlu bersatu untuk mengatasi tantangan-tantangan utama demi perdamaian regional, stabilitas, dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam pesan video untuk menandai Asean Day, Hun Sen selaku Ketua Asean untuk 2022 mengatakan Kamboja berkomitmen menegakkan dan mempromosikan sentralitas, persatuan, dan solidaritas Asean guna mengatasi tantangan regional bersama dan untuk meningkatkan kontribusi perhimpunan itu bagi perdamaian regional dan global, stabilitas, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top