Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Diplomasi Indonesia

RI Sampaikan Komitmen Keanggotaan DK PBB

Foto : Dok Kemlu

Temui Sekjen PBB l Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi (kedua dari kanan), saat bertemu dengan Sekjen PBB, Antonio Guterres, di sela pertemuan ASEAN-PBB, di New York, AS, Jumat (28/9). Dalam pertemuan ini, Menlu RI menyampaikan komitmen Indonesia bagi mengusung visi mitra sejati untuk perdamaian DK PBB periode 2019-2020.

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Pada hari kelima sesi tingkat tinggi Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-73 di New York, Amerika Serikat (AS), pada Jumat (28/9), Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, telah melakukan 11 pertemuan bilateral dengan negara sahabat dan organisasi Internasional, termasuk menandatangani dua perjanjian.

Salah satu pertemuan Menlu RI adalah dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, di sela pertemuan ASEAN-PBB. Dalam pertemuan singkat itu, Menlu Retno menyampaikan komitmen Indonesia bagi mengusung visi mitra sejati untuk perdamaian di Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020.

Menanggapi hal itu, Sekjen PBB sampaikan penghargaan kepada Indonesia yang telah berpartisipasi dalam mendukung PBB dalam perdamaian dunia seperti dalam isu Palestina, isu kemanusiaan di Rakhine, Myanmar, pencapaian visi 4.000 pasukan pemelihara perdamaian PBB, dan implementasi agenda pembangunan 2030.

Topik mengenai keanggotaan Indonesia di DK PBB juga diangkat dalam pertemuan Menlu Retno dengan Menlu Belgia, Didier Reynders. Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno menggarisbawahi keanggotaan pada DK PBB yang periodenya bersamaan dengan Belgia untuk kali kedua.

Sebelumnya, Indonesia dan Belgia pernah duduk sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2007-2008 dan akan kembali duduk bersama pada periode 2019-2020.

"Indonesia dan Belgia memiliki visi yang serupa di DK PBB. Oleh karenanya, Indonesia dan Belgia perlu berkolaborasi agar kedua negara dapat berkontribusi optimal terhadap isu yang dibahas di DK PBB," kata Menlu Retno.

Perjanjian Kerja Sama

Di hari yang sama, Menlu Retno menandatangani dua perjanjian, yaitu perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas Indonesia dan Guyana, serta nota kesepahaman mekanisme konsultasi bilateral Indonesia dan Tunisia.

"Saya berharap kedua perjanjian ini menjadi landasan kita untuk mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan," kata Menlu Retno usai penandatanganan perjanjian.

Sementara itu, dalam pertemuan bilateral dengan PM Nauru, Baron Waqa, dan PM Solomon Island, Rick Houenipwela, Menlu Slovakia, Miroslav Lajcak, Menlu Siprus, Nikos Christodoulides, dan Menlu Suriname Yldiz Pollack-Beighle, Menlu RI sepakat untuk terus mengkonversikan hubungan bilateral Indonesia yang telah berjalan dengan baik, menjadi hubungan ekonomi dan perdagangan yang lebih erat lagi.

Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top