RI Punya Modal Kuat Kembangkan Hidrogen Hijau
JAKARTA - Indonesia memiliki modal kuat untuk pengembangan hidrogen hijau, yakni potensi sumber daya energi terbarukan yang berlimpah. Selain itu, posisi Indonesia sebagai negara kepulauan di jalur perdagangan internasional berpotensi menjadi hub hidrogen global.
Untuk mengembangkan potensi hidrogen tersebut, Indonesia melalui PT PLN (Persero) dan PT Pupuk Iskandar Muda, bersama Augustus Global Investment (AGI) menyepakati Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) terkait investasi produksi hidrogen hijau di Indonesia. Nota kesepahaman tersebut mengenai lokasi dan penyediaan listrik untuk produksi hidrogen ramah lingkungan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, usai menyaksikan penandatanganan MoU tersebut, mengatakan pemerintah mempertimbangkan kontribusi hidrogen dalam transisi energi di Indonesia.
"Hidrogen hijau akan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi sektor transportasi yang akan dimulai pada 2031, dan sektor industri dimulai pada 2041," ujar Dadan dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Rabu (30/8).
Menurut Dadan, Hidrogen telah dimanfaatkan di Indonesia dalam sektor industri, terutama sebagai bahan baku pupuk. Konsumsi hidrogen di Indonesia saat ini berkisar 1,75 juta ton per tahun, dengan pemanfaatan didominasi untuk urea (88 persen), amonia (4 persen) dan kilang minyak (2 persen).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya