Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

RI Kurangi Kebergantungan Impor Produk Plasma

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Bio Farma segera meluncurkan produk lifescience, berupa produk plasma dalam beberapa waktu ke depan. Langkah tersebut diharapkan bisa mengurangi kebergantungan terhadap poduk plasma yang selama ini 100 persen masih impor. Produk plasma merupakan turunan dari plasma darah, seperti produk albumin, imunoglobulin, dan faktor VIII, yang dapat digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit.

Untuk pemasaran produk plasma pada 2020, Bio Farma bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan perusahaan produk plasma asal Korea Selatan, SK Plasma yang tertuang dalam nota kepahaman (MoU) ketiga pihak. Penandatanganan ini dilaksanakan pada 30 Agustus 2019 oleh Direktur Utama Bio Farma, M. Rahman Roestan, Pelaksana Harian Ketua Umum PMI, Ginandjar Kartasasmita, dan CEO SK Plasma Yun-ho Kim, dan disaksikan oleh Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Engko Sosialine Magdalena, dan Directorate General for Global Health Care Ministry of Health and Welfare South Korea, Kim Hye Seon.

"Penandatanganan MoU ini merupakan bagian dari kesepakatan kerja sama antara Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia dengan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan dalam implementasi Joint Working Group (JWG) on Health antara Indonesia dan Korea Selatan," kata Dirut Bio Farma, Rahman Roestan melalui siaran pers Humas Biofarma di Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/9).

Kerja sama Bio Farma, PMI dan SK Plasma diharapkan dapat mendukung pemerintah dalam penyediaan produk lokal. Saat ini, kebutuhan produk plasma di Indonesia yang berpenduduk 270 juta jiwa tak sebanding dengan ketersediaan stok dari impor.

Menurut Rahman Roestan, kerja sama dengan SK Plasma akan berbagi pengetahuan dan pengalamannya terkait produksi produk plasma kepada Bio Farma melalui alih teknologi. "Kami menargetkan paling cepat pada tahun 2025, Indonesia akan secara mandiri mampu untuk membuat produk sendiri melalui Bio Farma," ujar Rahman.

tgh/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top