Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Transisi Energi - Pemerintah Targetkan Bauran EBT pada 2023 Sebanyak 17,9 Persen

RI Hentikan Ekspor Listrik EBT

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah berjanji akan mengoptimalkan penggunaan energi baru terbarukan di dalam negeri guna mengejar target bauran EBT menjadi 25 persen pada 2025.

JAKARTA - Pemerintah segera menghentikan ekspor energi baru dan terbarukan (EBT). Sumber energi hijau tersebut bakal diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri. Tahun ini, kapasitas terpasang pembangkit EBT ditargetkan mencapai 12.926 megawatt (MW) atau meningkat dari tahun lalu sebesar 12.557 MW.

Hal itu ditegaskan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, saat menjadi pembicara kunci dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 di Jakarta, Rabu (1/2).

Di hadapan kurang lebih 670 peserta yang hadir secara langsung dia memaparkan upaya mengelola arah kebijakan investasi Indonesia pada 2023 ini. Dalam rangka menjaga ketahanan energi di Indonesia, Bahlil mengungkapkan pemerintah akan melakukan penghentian ekspor listrik dengan energi baru terbarukan (EBT).

"Indonesia pada 2025, minimal 25 persen dari total pemakaian energinya harus menggunakan energi baru terbarukan. Kalau negara kita aja belum cukup, ngapain ekspor? Kita optimalkan penggunaan energi baru terbarukan di dalam negeri," ujar Bahlil.

Selain itu, Bahlil menyampaikan tahun ini pemerintah masih terus melanjutkan upaya percepatan hilirisasi dengan menghentikan ekspor komoditas primer yaitu bauksit, selanjutnya akan dilanjutkan dengan penghentian ekspor timah. Hal ini menjadi upaya nyata pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top