RI Harus Dorong Pengampunan Utang Negara Miskin
Perlu Dimitigasi
Menanggapi hal itu, Direktur Celios, Bhima Yudisthira, mengatakan dampak dari krisis perlu segera dimitigasi dalam skala kerja sama internasional. Pemerintah Indonesia bisa terus mendorong pengampunan utang bagi negara berkembang dan negara miskin yang mengalami tekanan akibat pandemi.
Dengan debt relief maka negara-negara yang sedang terjerat beban pembayaran bunga dan pokok utang bisa mulai menata kembali ekonominya. "Beberapa negara seperti Sri Lanka yang default atau gagal bayar utang dan mungkin segera disusul oleh Myanmar dan Laos, tentu spill over effect-nya akan berdampak ke Indonesia," kata Bhima.
Selain pengampunan utang, upaya lain adalah mendorong dihapuskannya proteksionisme dagang yang merugikan, misalnya pembatasan gandum yang dilakukan oleh India karena sangat memukul konsumen hampir di seluruh penjuru dunia.
"Tidak boleh ada negara yang egois kalau dasarnya adalah rasa kemanusiaan dan solidaritas dalam menghadapi resesi ekonomi global. Dengan menghapus proteksionisme yang berlebihan, tentu krisis pangan bisa dicegah dan jutaan orang yang kelaparan bisa ditolong," ungkap Bhima.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya