Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Terdapat 45.831 Pasien Aktif Korona

RI Deteksi 48 Kasus Covid-19 Subvarian XBB

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan sampai saat ini sudah terdeteksi 48 kasus Covid-19 subvarian XBB di sejumlah wilayah di Indonesia. Subvarian XBB ini belum sampai menyebar ke seluruh provinsi di Tanah Air.

"Kasus Covid-19 subvarian XBB saat ini tercatat ada 48 kasus tersebar di beberapa provinsi, belum semua provinsi," tutur Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, dalam konferensi pers update laporan harian perkembangan kasus Covid-19 yang diikuti secara daring, di Jakarta, Kamis (10/11).

Seperti dikutip dari Antara, Syahril mengingatkan adanya subvarian XBB itu menunjukkan pandemi Covid-19 belum berakhir. Masyarakat diminta untuk tetap disiplin protokol kesehatan. Selain itu, juga menyegerakan vaksinasi booster Covid-19 untuk meningkatkan proteksi tubuh.

Menurut Syahril, pasien Covid-19 subvarian XBB memiliki gejala lebih ringan dibandingkan dengan varian sebelumnya. Mayoritas pasien subvarian itu sembuh.

Meski gejala subvarian XBB tak lebih berat dibandingkan varian-varian korona lainnya, Syahril mengatakan penularannya cenderung lebih cepat dibandingkan subvarian Omicron sebelumnya.

"XBB termasuk XBB1 memang mutasi dari BA.2 maupun BA.2.75. Transmisinya memang lebih cepat dibandingkan BA.5. Hanya saja seperti halnya BA.4 dan BA.5 sebelumnya, tingkat keparahannya lebih rendah," paparnya.

Syahril menambahkan pasien Covid-19 subvarian XBB paling banyak ditemui pada usia dewasa dibandingkan dengan pasien usia anak. "Ada pasien anak, tetapi sedikit jumlahnya," katanya.

Alami Peningkatan

Dalam kesempatan itu, Syahril menyampaikan persentase kasus Covid-19, angka kematian, dan keterisian rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR) di Indonesia mengalami kenaikan dalam sepekan.

"Sebagai rangkuman sepekan ini, kasus konfirmasi meningkat 47,24 persen. Dari 5.000-an kasus naik menjadi 6.100-an kasus. Angka kematian harian ada 47 orang. Kemarin dalam satu pekan 37 orang, dan BOR ada kenaikan sekitar 30 persen," papar Syahril.

Untuk itu, tambah Syahril, menyampaikan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) terus digencarkan seiring meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di dalam negeri. Pemeriksaan WGS itu seiring dengan tren peningkatan kasus di dalam negeri yang diduga karena subvarian XBB dan BQ.1 yang mulai mendominasi.

"Lagi digencarkan pemeriksaan sequencing bagi pasien yang sedang dirawat, baik itu isolasi maupun di ruang ICU," ujar Syahril.

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali bertambah pada Kamis (10/11) ini ketika 6.294 kasus baru terkonfirmasi dengan DKI Jakarta melaporkan peningkatan kasus terbanyak yaitu 2.396 pasien, menurut data yang dihimpun Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

Data yang diterima di Jakarta, Kamis, memperlihatkan juga penambahan pasien sembuh 4.223 orang dan 37 orang meninggal dunia. Total kasus Covid-19 di Indonesia sejak 2020 mencapai 6.544.201 orang, dengan 6.339.381 orang telah pulih dan 158.989 meninggal dunia.

Terdapat 45.831 kasus aktif atau pasien Covid-19 yang menjalani perawatan dan isolasi setelah terinfeksi penyakit itu. Jumlah itu memperlihatkan kenaikan 2.071 kasus aktif dibandingkan Rabu (9/11).

Satgas juga melaporkan 5.860 orang yang masuk dalam kategori suspek. Penambahan kasus dilaporkan setelah dilakukan pengujian 63.869 spesimen dari 29.481 orang di seluruh jejaring laboratorium di Tanah Air.

Dari hasil tersebut didapati tingkat positif atau positivity rate nasional untuk kategori spesimen harian adalah 17,32 persen dan kategori orang harian 21,35 persen.

DKI Jakarta menjadi provinsi yang melaporkan penambahan kasus harian terbanyak dengan 2.396 kasus baru. Disusul Jawa Barat dengan 1.013 kasus baru, Jawa Timur 693 kasus baru, Banten 611 kasus baru dan Jawa Tengah 376 kasus baru.

Terkait peningkatan kasus Covid-19 akhir-akhir ini, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan fenomena itu terjadi akibat munculnya tiga subvarian baru.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top