Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Usaha Kerakyatan | Realisasi Paket Stimulus bagi UMKM Dinilai Masih Rendah

Revitalisasi UMKM Pacu Ekonomi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

  1. JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dinilai berperan penting dalam menjaga roda ekonomi di Indonesia. Karena itu, revitalisasi UMKM menjadi kunci utama untuk menghidupkan kembali mesin perekonomian di masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Pelaku usaha sekaligus salah satu tokoh enterpreneur Indonesia, Sandiaga Uno, mengungkapkan UMKM selama ini berkontribusi sebesar 97 persen terhadap penciptaaan lapangan kerja. Namun, kondisi UMKM saat ini menghadapi masa-masa sulit mulai dari penurunan omzet penjualan hingga acaman gagal bayar sehingga berpotensi meningkatkan tekanan pada sektor keuangan.

Karena itu, mantan Calon Wakil Presiden dalam Pemilu 2019 itu menilai pemerintah perlu memprioritaskan kembali fokus ekonomi ke depan. Pasalnya, di setiap krisis, peran UMKM sangat besar untuk bangkit.

"Pemerintah saat ini sudah membuat paket kebijakan untuk membantu pelaku UMKM dengan anggaran 34,15 triliun rupiah. Namun, realisasinya masih rendah. Padahal, pelaku UMKM juga memiliki keluarga yang harus dihidupi, ditambah adanya tekanan akibat naiknya biaya rumah tangga," kata Sandi dalam webinar Agropreneur Indonesia bertema Menatap Masa Depan Agropreneur Indonesia: Peluang dan Tantangan, akhir pekan lalu.

Dengan kondisi seperti itu, dirinya menyarankan pemerintah membalikkan tren saat ini. Caranya adalah dengan memberikan dukungan insentif dan serial paket kebijakan yang cepat dan tepat sasaran. Selain itu, kendala lain yang dihadapi para pelaku UMKM dalam masa pandemi ini adalah terganggunya pasokan terutama yang tergantung pada barang impor dan produk kesehatan serta pangan.

Di sektor pertanian, Sandiaga menambahkan pemerintah perlu menyusun sejumlah langkah strategis mulai dari peningkatan produktivitas hasil panen hingga penerapan teknologi serta pelibatan sumber daya manusia (SDM) muda.

"Bagaimana kita ciptakan lapangan kerja sehingga buruh tani bisa naik kelas, dan data pangan nasional ini yg bisa meningkatkan lapangan pekrjaan," katanya.

Luncurkan "Agropreneur"

Sementara itu, Founder KAHMIPreneur, Kamrussamad, menjelaskan untuk menggerakkan UMKM di dalam negeri, pihaknya meluncurkan gerakan Agropreneur. Insiatif tersebut diharapkan dapat membantu membantu mengurangi tekanan terhadap perekonomian akibat pandemi Covid-19. Saat ini, pertumbuhan tertekan sangat dalam sehingga memicu penambahan jumlah pengangguran hingga 5-6 juta orang.

"Ada beberapa sektor usaha tidak bisa tumbuh seperti real estat, financial service, pariwisata dan transportasi. Tapi, ada juga bisnis yang jadi kekeuatan bau yaitu agriculture. Karean kebutuhan kita masih belum bisa dipenuhi didalam negeri maka masih impor. Sehingga dia menegaskan perlu adanya perkembangan dalam usaha argopreneur," jelasnya.

Kamarussamad menambahkan pemerintah memang sudah memberikan kebijakan. Namun, pelaku usaha, lanjutnya, kini menanti kepastian penerapan era kenormalan baru atau new normal. Sebab, menurutnya pandemi Covid-19 sampai saat ini belum bisa dipastikan kapan meredanya. Dalam beberapa hari terakhir, tingkat penambahan kasus positif Covid-19 masih tinggi.

mza/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top