Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Evaluasi Mudik

"Rest Area" Jadi Simpul Kemacetan di Tol

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri), Irjen Refdi Andri mengungkapkan rest area masih menjadi titik kemacetan ruas tol selama arus mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri 2019. Untuk itu, dibutuhkan rest area alternatif untuk mengantisipasi kemacetan pada arus mudik dan arus balik.

"Kami harap rest area menjadi lebih baik. Tadi sudah saya sampaikan mungkin bisa kami tetapkan jarak tertentu ada juga rest area yang hanya menyiapkan item tertentu," kata Refdi dalam siaran pers Forum Merdeka Barat 9, di Kantor Staf Kepresidenan Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (19/6).

Menurut Refdi, rest area alternatif hanya akan menyediakan sarana tertentu, seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan toilet. Berbeda dengan rest area utama yang memfasilitasi tempat makan dan jajanan. Bisa saja 50 kilometer yang disiapkan di sana itu adalah bahan bakar, kemudian ada top up kartu elektronik, ada pelayanan kerusakan ringan, toilet, dan lain-lain.

Rest area ini, tambah Refdi, dirancang untuk menghindari penumpukan di rest area utama sesuai dengan pengalaman pergerakan masyarakat yang mudik atau pun balik agar selalu siap sedia makanan minuman ringan di perjalanan.

"Berbeda dengan keperluan bahan bakar dan kondisi fisik pemudik yang berubah-ubah selama perjalanan. Karena kami lihat kebutuhan BBM, kartu elektronik, kesehatan, tidak bisa ditunda, termasuk buang air. Kalau sudah kebelet nggak bisa diwakilkan kepada siapapun. Dan tidak ada satu pun yang mau mewakilkan," kata Refdi.

Nekat Menerobos

Selain itu, Kakorlantas Polri menyesalkan adanya sebuah insiden lalu lintas, yakni seorang pengemudi mobil yang nekat menerobos jalur saat rekayasa lalu lintas one way diberlakukan di Tol Cipali.

"Yang kami sayangkan kemarin saat one way ada orang yang pindah jalur seenaknya. Itu sulit dilakukan tindakan. Saat dilakukan tindakan, itu akan menjadi macet. Caranya pencegahan akan dilakukan patroli, upaya preventif," kata Refdi.

Upaya lainnya yang dilakukan Korlantas Polri, kata Refdi, perlu adanya peningkatan rambu-rambu di Tol Cipali, terutama pembatas jalan agar kejadian serupa tidak terulang. "Yang pertama rambunya, markanya, penerang jalannya, kemudian cahaya memberikan reflektor sehingga siapa pun yang bergerak pada ruas jalan tersebut akan tahu bahwa ini adalah pembatasnya," ujar Refdi.

Kakorlantas Polri pun mengungkapkan perlu ada kajian dari kejadian pindah jalur yang melanggar aturan agar tidak terulang kembali.

Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top