Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rencana Pembuangan Limbah Cair Nuklir Fukushima ke Laut Harus Perhatikan Batas Ambang Bawah Kadar Tritium dan Radionuklida

Foto : Istimewa

Reaktor Nuklir Fukushima Jepang

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengatakan rencana pembuangan limbah cair Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Jepang ke laut dimungkinkan jika konsentrasi tritium dan radionuklida lain yang terkandung di dalamnya berada di bawah ambang batas.

"Menanggapi rencana Jepang membuang limbah cair Fukushima ke laut, Bapeten berpandangan bahwa tindakan tersebut dapat dimungkinkan selama konsentrasi (kadar) tritium maupun radionuklida lain yang terkandung di dalamnya telah berada di bawah batas konsentrasi yang ditetapkan secara nasional dan internasional," kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten Indra Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jakarta, Rabu.

Secara internasional, Organisasi Kesehatan Dunia memberikan batasan tritium dalam air minum sebesar 10.000 becquerel (Bq)/L. Untuk beberapa negara batasan tritium dalam air minum adalah sebagai berikut: Amerika Serikat 740 Bq/L, Kanada 7.000 Bq/L, Swiss 10.000 Bq/L, dan Australia 76.103 Bq/L.

Indra menuturkan rencana pembuangan limbah Tritium ke laut yang dilakukan oleh Jepang lebih tepat dipandang sebagai suatu bentuk klirens (Bq/unit massa), yaitu pembebasan dari pengawasan badan pengawas terhadap limbah radioaktif, karena limbah cair yang mengandung tritium dan sebelumnya memerlukan pengawasan akan dibuang ke laut, yang akhirnya tidak perlu lagi untuk diawasi.

Limbah radioaktif cair yang berasal dari kecelakaan PLTN Fukushima merupakan air yang mengandung tritium. tritium di alam merupakan produk dari reaksi nuklir antara molekul udara (nitrogen dan oksigen) dan sinar kosmik berenergi tinggi di dalam atmosfer.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top