Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Remaja yang Kembangkan Sabun untuk Obati Kanker Kulit Dinobatkan sebagai Anak Tahun 2024

Foto : istimewa

Sabun batangan Heman Bekele dapat merevolusi cara pengobatan kanker kulit.

A   A   A   Pengaturan Font

ADDIS ABABA - Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dari Annandale, Virginia, baru-baru ini telah dinobatkan sebagai Anak Tahun 2024 versi majalah Time atas karyanya yang inovatif dalam pengobatan kanker kulit.

Dikutip dari The Straits Times, Heman Bekele, yang berasal dari Ethiopia, sedang mengembangkan sabun yang dapat merevolusi cara mengobati kanker kulit, menurut Time pada Kamis (15 /8).

"Sungguh luar biasa membayangkan suatu hari sabun batangan saya akan mampu memberi dampak langsung pada kehidupan orang lain. Itulah alasan saya memulai semua ini," kata Heman.

Sabun inovatif Heman berpotensi menawarkan metode yang lebih mudah diakses dan terjangkau untuk memberikan pengobatan guna mengobati kanker kulit, termasuk melanoma, sebagaimana dinyatakan dalam rilis berita majalah tersebut.

Sabun ini masih dalam tahap uji coba dan belum tersedia secara komersial. Menurut National Broadcasting Company (NBC) News Washington, mungkin perlu waktu satu dekade bagi sabun ini untuk mendapatkan sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Perjalanan remaja ajaib ini dimulai saat ia berusia tujuh tahun. Ia mencampur berbagai bahan kimia rumah tangga, termasuk sabun cuci piring dan deterjen, untuk membuat apa yang ia sebut ramuan. Ia melakukan percobaan ini di rumah, menyembunyikan campuran tersebut di bawah tempat tidurnya untuk mengamati perubahan yang terjadi.

"Itu hanyalah sabun cuci piring, deterjen, dan bahan kimia rumah tangga biasa. Saya akan menyembunyikannya di bawah tempat tidur dan melihat apa yang akan terjadi jika saya meninggalkannya semalaman. Banyak sekali yang tercampur secara acak," kenang Heman.

Menarik Perhatian

Sabun inovatifnya telah menarik perhatian yang signifikan. Pada tahun 2023, di usia 14 tahun, ia dinobatkan sebagai Ilmuwan Muda Terbaik Amerika oleh 3M dan Discovery Education, mengalahkan sembilan finalis lainnya. Ia juga menerima hadiah uang tunai sebesar 25.000 dollar AS atas karyanya.

Pembimbing Heman di 3M (Minnesota Mining and Manufacturing) Company, Deborah Isabelle, menggambarkannya sebagai "baik hati, cerdas, fokus, inspiratif, dan energik", demikian laporan organisasi penyiaran Amerika,National Public Radio (NPR).

"Ia akan terus menginspirasi generasi muda lainnya untuk menyadari bahwa sains dapat membawa perubahan positif," kata Isabelle, yang merupakan ketua Program Dorongan Pelatihan Sains 3M.

Penghargaan Anak Tahun Ini, yang dimulai pada tahun 2020, memberikan penghormatan kepada individu muda di AS yang memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat.

Pemenang perdana, Gitanjali Rao, yang saat itu berusia 15 tahun, mendapat pengakuan atas karyanya dalam menangani berbagai masalah seperti air minum yang terkontaminasi dan perundungan siber. Tahun berikutnya, penghargaan diberikan kepada Orion Jean yang berusia 11 tahun atas upayanya dalam mempromosikan kebaikan dan literasi melalui kampanye "Race to Kindness" miliknya.

Pengakuan Heman sebagai Anak Tahun 2024 menggarisbawahi potensinya untuk mengubah masa depan pengobatan kanker kulit, tulis Time.

"Saya berharap karya saya dapat menginspirasi ilmuwan muda lainnya untuk terus mengembangkan ide-ide mereka dan membuat perubahan," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top