Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rekor Tertinggi, Laba Bersih Bank DKI Pada 2023 Tembus Rp1 Triliun

Foto : Istimewa

Transaksi Digital Bank DKI

A   A   A   Pengaturan Font

"Peningkatan porsi UMKM ini selaras dengan visi dan misi Bank DKI serta sebagaimana harapan pemegang saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bisa terus meningkatkan pemberdayaan UMKM," kata Romy.

Selain itu, kredit konsumer turut mencatat pertumbuhan positif sebesar 11,58 persen menjadi sebesar 22,10 triliun rupiah pada Q4 2023, dari posisi 19,81 triliun rupiah pada Q4 2022. Lebih lanjut, pertumbuhan juga diikuti pada segmen kredit komersial (termasuk term loan) pada Q4 2023 tumbuh 6,37 persen menjadi 17,56 triliun, dari posisi 16,51 triliun rupiah pada Q4 2022. Kredit menengah tumbuh 1,34 persen menjadi 1,92 triliun rupiah pada Q4 2023, dari posisi 1,89 triliun rupiah pada Q4 2022. Sedangkan penyaluran kredit sindikasi mencapai sebesar 4,84 triliun rupiah pada Q4 2023.

Pertumbuhan kredit itu kata Romy diikuti dengan kualitas aset yang sangat baik, dengan indikator rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL Gross) yang terjaga pada level rendah 1,76 persen dengan NPL Nett sebesar 0,58 persen pada Q4 2023. Bank DKI juga concern untuk menjaga keberlanjutan usaha ke depan dengan menjaga posisi Coverage Rasio kredit (CKPN) sampai dengan 223,85 persen.

Adapun untuk Dana Pihak Ketiga, Bank DKI memfokuskan pada penghimpunan dana murah (Low Cost Fund), yang tercermin pada pertumbuhan dana giro sebesar 5,72 persen menjadi sebesar 18,00 triliun rupiah per Q4 2023, dari 17,03 triliun rupiah pada Q4 2022 dan dana tabungan pada Q4 2023 menjadi sebesar 11,68 triliun rupiah, tumbuh 2,22 persen (yoy) dari 11,43 triliun rupiah pada Q4 2022. Pertumbuhan giro dan Tabungan mendorong adanya peningkatan rasio Current Account Saving Account (CASA) dari 43,70 persen pada Q4 2022 menjadi 46,65 persen pada Q4 2023 seiring dengan deposito sebagai dana mahal tercatat mengalami penurunan sebesar 7,38 persen dari 36,65 triliun rupiah pada Q4 2022 menjadi 33,95 triliun rupiah pada Q4 2023.

Tekan Biaya Bunga
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top