Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rekayasa Bioteknologi untuk Mengembangkan Bunga yang Unik

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Selama berabad-abad, para pemuliaan (pengubah susunan genetik populasi) tanaman bunga mawar terus berusaha untuk membiakkan bunga unik, yakni mawar biru. Sayangnya, upaya mereka cenderung tanpa hasil.

Akan tetapi saat ini, berkat kemajuan bioteknologi modern, mawar biru yang sukar dipahami akhirnya bisa dicapai. Para peneliti telah menemukan cara untuk mengekspresikan enzim penghasil pigmen dari bakteri dalam kelopak bunga mawar putih, dan berhasil mewarnai bunga berwarna biru.

Laporan atas temuan mereka ini muncul di ACS Synthetic Biology. Meskipun mawar biru tidak ada di alam, toko bunga dapat menghasilkan bunga biru dengan menggunakan pewarna. Selama 20 tahun terakhir, dengan upaya yang sungguh-sungguh bioteknologi mampu membuat "mawar biru" melalui kombinasi rekayasa genetika dan pembiakan selektif.

Namun, mawar yang dihasilkan memang masih lebih berwarna lembayung daripada biru. Yihua Chen, Yan Zhang, dan rekan-rekannya ingin mengembangkan proses sederhana yang dapat menghasilkan mawar biru sejati.

Untuk tujuan ini, para peneliti memilih dua enzim bakteri yang bersama-sama dapat mengubah L-glutamine, sebuah konstituen umum kelopak mawar, ke dalam pigmen biru indigoidine.

Tim ini merekayasa strain Agrobacterium tumefaciens yang mengandung dua gen penghasil pigmen, yang berasal dari spesies bakteri yang berbeda. A. tumefaciens sering digunakan dalam bioteknologi tanaman karena bakteri dengan mudah memasukkan DNA asing ke genom tanaman.

Ketika para peneliti menyuntikkan bakteri rekayasa ke dalam kelopak bunga mawar putih, bakteri memindahkan gen penghasil pigmen ke genom mawar, dan warna biru menyebar dari tempat injeksi.

Meskipun warnanya berumur pendek dan belum sempurna, tim menyatakan bahwa mawar yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah mawar biru rekayasa pertama di dunia. Mereka mengatakan bahwa langkah selanjutnya adalah merekayasa mawar yang menghasilkan dua enzim itu sendiri, tanpa perlu suntikan. nik/berbagai sumber/E-6

Komentar

Komentar
()

Top