Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gempa Bumi - Masyarakat Lombok Jangan Larut dalam Kesedihan

Rehabilitasi Rumah Warga Selesai dalam Setahun

Foto : ANTARA/Ahmad Subaidi

Usai Salat - Sejumlah warga korban gempa berrsalaman usai melaksanakan Salat Idul Adha 1439 H di Posko Pengungsian Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu (22/8).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang rusak akibat gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, akan selesai dalam waktu satu tahun.

"Rekonstruksi rumah akan menggunakan sistem modular sehingga mudah dipasang dan lebih cepat penyelesaiannya," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/8).

Rentang waktu rehabilitasi dan rekonstruksi ini sesuai perintah Presiden Joko Widodo untuk merehabilitasi fasilitas publik dan rumah dalam rangka percepatan pemulihan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat pascagempa Lombok.

Dalam pelaksanaannya, tim Satgas Tanggap Bencana Kementerian PUPR terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta TNI dan Polri.

Untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang rusak akan dianggarkan 50 juta rupiah untuk tiap kepala keluarga. PUPR juga melakukan sistem swakelola untuk pembangunan rumah tahan gempa, sekaligus menjadi edukasi kepada masyarakat mengenai cara membangun konstruksi tahan gempa.

"Kami sudah kirimkan 20 contoh bangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) bersama tim fasilitator 150 orang yang akan mendampingi masyarakat untuk membangun rumahnya, dan masih ada yang akan menyusul lagi."

"Ini merupakan program Rekompak (Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas) yang pernah dilaksanakan pascabencana letusan Gunung Merapi tahun 2006, di Yogyakarta," ujar Danis.

Tim fasilitator sebanyak 150 orang tersebut direkrut oleh Kementerian PUPR, melalui Ditjen Cipta Karya, ditambah dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dari beberapa universitas atau perguruan tinggi negeri yang akan dilatih untuk membuat rumah RISHA.

"Kemarin sudah ada yang mulai dilatih. Hari ini sudah mulai dibangun meskipun agak tersendat karena tadi malam terjadi gempa lagi," tambahnya.

Telah Mulai

Sedangkan untuk rekonstruksi fasilitas publik, Danis mengatakan telah memulai pembangunan pasar seperti di Pasar Tanjung dan Pemenang, agar roda aktivitas sosial ekonomi warga dapat segera berjalan kembali.

"Dari hasil identifikasi sementara, sekitar 78 fasilitas publik dan 36.000 rumah mengalami rusak berat," kata Danis. Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi, mengajak masyarakat tidak larut dalam kesedihan.

TGB mengajak masyarakat mengambil hikmah dari musibah yang sedang dialami. Musibah gempa bumi ini tidak boleh mengurangi rasa syukur kepada Allah SWT.

"Sabar adalah kita menerimanya dengan sepenuhpenuh keimanan kepada Allah SWT," tutur TGB usai salat Idul Adha 1439 H bersama para korban terdampak gempa bumi di Dusun Sumur Pandai, Desa Sesait, Kecamatan Khayangan, Kabupaten Lombok Utara, Rabu (22/8). Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top