Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Harga Pangan - Rerata Pendapatan Petani Capai Satu Dollar AS per Hari

Reforma Agraria Bisa Tekan Biaya Produksi Beras

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Petani berharap pemerintah bisa menjalankan reforma agraria dan mendistribusikan sembilan juta hektare lahan.

JAKARTA - Biaya produksi beras nasional mahal atau bahkan tertinggi di antara sejumlah negara Asean. Ironisnya, tingginya harga beras tersebut tak sebanding dengan kenaikan penghasilan petani.

Komponen biaya untuk memproduksi beras di RI ditengarai cukup tinggi. Hal itu pula yang membuat harga beras di tingkat konsumen bergejolak.

Baca Juga :
Operasi Pasar

Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani Indonesia (SPI), Muhammad Qomarunnajmi, mengusulkan harga pembelian pemerintah (HPP) dengan memgacu pada biaya produksi untuk memastikan petani mendapat keuntungan. Kalau mengikuti HPP pemerintah, lanjutnya, petani tak mendapatkan keuntungan.

"Kalau dibandingkan dengan negara lain produsen beras, komponen biaya yang cukup tinggi untuk biaya sewa lahan karena reforma agraria kita yang belum dijalankan," ucap Qomar kepada Koran Jakarta, Senin (23/9).

Di awal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terang dia, petani berharap pemerintah bisa menjalankan reforma agraria dan mendistribusikan sembilan juta hektare lahan sesuai janjinya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top