Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Rebranding" Modal Penting Bagi Milenial

Foto : Koran Jakarta/ Teguh Raharjo

Berbagi Pengalaman I Jongkok dari kanan Danu dan Diajeng berfoto bersama usai menjadi pembicara dalam acara Islami nextgen Fest 2019 di Bandung akhir pekan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemilik kuliner minuman segar cendol dengan merek Radja Cendol Danu Sofwan kini sudah memiliki sedikitnya 800 outlet franchise Radja Cendol. Tersebar diseluruh Indonesia, bahkan awal tahun ini sudah ada franchise yang membuka usahanya di Hongkong.

Sebelum sesukses seperti saat ini, dan sering menjadi pembicara dalam seminar-seminar berbau motivasi, tentu tidak mudah. Namun perjalanan hidupnya dari susah hingga sukses seperti saat ini memang cukup memotivasi pendengar seminar, khususnya para milenial.

"Ilmu memang segalanya, tetapi ilmu tanpa semangat tidak ada gunanya," ujarnya kepada ribuan milenial diacara roadshow Islamic Nexgen Fest di Convention Hall Telkom University, Kabupaten Bandung, Jawa Barat , Minggu ( 27/01).

Dia mengaku sebagai tulang punggung keluarga, setelah ayahnya meninggal, harus memutar otak untuk membantu ekonomi keluarganya. Ide bisnis ia coba cari dengan bertanya hingga mencari informasi di internet.

Karena merasa tidak memiliki modal besar, ia pun mencari bisnis yang murah namun hasilnya lumayan. Dari hasil pencariannya, ia menemukan dua minuman asli Indonesia yang ternyata menjadi salah satu dari 50 minuman terenak di dunia. Yakni cendol dan es kelapa muda. Es Cendol kemudian menjadi pilihannya untuk memulai usaha.

Dari perhitungan awal, dengan desain dan modal bahan baku, setidaknya dibutuhkan dana minial 5 juta rupiah. Namun saat hendak memulai, Danu mengaku baru memiliki tabungan 200 ribu. Ia tidak menyerah, sedikit demi sedikit mengumpulkan modal, dengan berjualan kaos kaki.

"Beli kaos kaki 10 ribu dapat tiga, saya jual satu buah enam ribu. Tapi kaos kainya saya tambahin pita-pita, nilainya jadi lebih mahal," ujar dia. Sehingga akhirnya ia berhasil membuat "prototipe" Radja Cendol.

Cendol yang tadinya hanya minuman kelas pinggir jalan dan murah, ia sulap menjadi minuman kekinian dan disukai milenial. Milenial tetap menjadi sasarannya, salah satunya dengan memberikan nama jenis minuman cendol yang unik. Sebagai contoh cendol yang dinamakan "Digondol Satpol" yang berarti Dimana Grentea dan Cendol Bersatu itu Jadi Nampol. Atau ada nama lain seperti Kece Parah atau Sundel Bolong yang juga ada singkatannya.teguh raharjo

Komentar

Komentar
()

Top