Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transisi Energi

Realisasi Penerapan EBT di Daerah Rendah

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Realisasi pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) di daerah masih rendah. Kondisi itu tak berbeda jauh dengan pencapaian nasional baru sekitar 12 persen. Dari 27 provinsi yang sudah ada Perda Rencana Umum Energi Daerah (RUED), ada yang capaiannya baru sembilan persen.

Tak hanya itu, pemerintah juga diminta untuk mengoptimalkan berbagai sumber energi bersih. Sebab, potensinya masih sangat besar, namun minim pemanfaatan. Penyelenggara negara disarankan untuk tidak "melompat" dengan mendorong pemanfaatan fusi nuklir.

"Jadi tidak ada (capaian) yang cukup besar dalam mereka mempersiapkan hilirisasi EBT-nya, terutama menyangkut masalah RUED," tegas Anggota Komisi VII DPR RI, Willy Midel Yoseph, dikutip dari laman resmi DPR RI Jakarta, Kamis (15/12).

Karena itu, Willy ikut mendorong supaya ini bisa dipercepat. "Tentu teman-teman dari dewan energi nasional (DEN) sudah langsung ke provinsi, tetapi kelihatannya juga kurang menjadi perhatian untuk mempercepat peraturan-peraturan yang berhubungan dengan RUED ini, khususnya di daerah," kritik Legislator Dapil Kalimantan Tengah itu.

Willy mengingatkan jangan sampai Indonesia mengalami krisis energi, di tengah upaya transisi energi menuju netral karbon atau Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. Menurutnya, Indonesia sudah berkomitmen untuk transisi energi pada momentum KTT G20 di Bali. Namun, dia mengaku secara pribadi khawatir pemangku kepentingan dan pihak terkait lainnya tidak mampu mencapai target tersebut.

"Jujur saya secara pribadi sangat mengkhawatirkan apa yang menjadi keinginan Presiden, saya khawatir justru kita, pemerintah dan pihak terkait, tidak mampu melaksanakan apa yang menjadi harapan kita pada 2060 itu bisa kita capai. Dari apa yang telah digambarkan, pertemuan harus sering kita lakukan untuk membahas sampai sejauh mana persiapan mencapai 2060," kata Willy.

Dia juga menilai transisi energi akan sulit dicapai jika tidak dikuti dengan semua sektor untuk ikut serta di dalam upaya tersebut. Salah satunya menurutnya dibutuhkan peran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menciptakan hal-hal yang sangat berhubungan dengan persiapan transisi energi, dalam hal ini berupa temuan maupun inovasi dari cara-cara yang didapatkan untuk segera meninggalkan energi fosil.

Tak Terburu-buru

Merespons temuan fusi nuklir untuk energi bersih di Amerika Serikat, Pengamat Energi Fabby Tumiwa mengatakan bahwa fusi nuklir bisa dikategorikan energi bersih. Tidak menghasilkan limbah radio aktif dan emisi gas rumah kaca.

Kendati demikian, fusi nuklir terangnya masih 20-30 tahun lagi untuk sampai ke fase komersial.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top