Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rawan Aksi "Profit Taking"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak lebih fluktuatif sepanjang pekan ini dan rawan profit taking atau aksi ambil untung. Pekan ini, fokus pelaku pasar tertuju pada sejumlah data ekonomi, baik domestik maupun mancanegara seperti neraca perdagangan, neraca transaksi berjalan dan rapat dewan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau FOMC The Fed.

Pengamat pasar modal, Achmad Yaki memperkirakan pergerakan IHSG rawan profit taking lantaran secara teknikal sudah berada di area resistance. Achmad memproyeksikan IHSG, dalam perdagangan Senin (14/2), bergerak di rentang 6.620 - 6.930.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11/2) sore, ditutup melemah dipengaruhi tingginya inflasi di AS. IHSG ditutup melemah 8,04 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.815,61. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,97 poin atau 0,2 persen ke posisi 971,68.

"Indeks saham di Asia sore ini Jumat ditutup turun setelah data inflasi AS dan komentar tegas dari pejabat bank sentral AS The Federal Reserve memicu spekulasi bahwa suku bunga acuan di AS akan dinaikkan secara agresif," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.

Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top