Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ramainya Donasi Masyarakat Saat Subuh di Indonesia, Negara Paling Dermawan Sedunia

Foto : Istimewa

lustrasi sedekah subuh.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Semangat kedermawanan bangsa Indonesia adalah keistimewaan yang sulit disaingi oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Terbukti, di tengah pandemi Indonesia kembali menduduki peringkat pertama negara paling dermawan menurut Charities Aid Foundation (CAF) berdasarkan data World Giving Index yang dikeluarkan pada 14 Juni 2021.

Unsur yang digunakan dalam menentukan peringkat adalah tiga indikator yakni donasi kepada orang yang tidak dikenal, donasi dalam bentuk uang, dan kegiatan kerelawanan. CAF menyimpulkan bahwa 8 dari 10 orang Indonesia menyumbang uang pada tahun ini. Sementara kerelawanan Indonesia tiga kali lipat dari rata-rata kerelawanan dunia.

Dengan total nilai 69, Indonesia mengalami peningkatan kedermawanan dibandingkan pada tahun 2018 yang mana saat itu Indonesia memperoleh nilai 59 dan tetap menempati posisi pertama dari 140 negara di dunia. Amerika Serikat yang sebelumnya konsisten berada di posisi 5 besar kini merosok ke peringkat 19.

Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Faozan Amar mengungkapkan sebuah fakta unik bahwa salah satu platform donasi justru mengalami peningkatan penghimpunan dana secara drastis di masa pandemi. Jika tahun 2019 salah satu platform itu menghimpun 300 miliar rupiah, memasuki pandemi tahun 2020 penghimpunan dan mencapai 700 miliar rupiah.

"Menariknya, waktu berdonasi paling tinggi terjadi pada jam 4.30 sampai 6.30 pagi. Dan terjadi setiap hari tanpa melihat kalender awal atau akhir bulan. Mayoritas donatur adalah anonim dan tidak mencantumkan nama sebenarnya," ungkap Faozan, dikutip dari rilis pers Muhammadiyah, Selasa (17/8).

Tujuan donasi pun beragam dari masalah kemanusiaan dalam negeri hingga masalah kemanusiaan di luar negeri.

"Ini menunjukkan kepedulian masyarakat Indonesia tidak hanya persoalan kemanusiaan dalam negeri tetapi juga persoalan kemanusiaan yang terjadi di luar negeri. Hal ini sesuai dengan falsafah gotong royong yang telah menjadi budaya bangsa dan dilestarikan secara turun temurun," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top