Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Rakyat Iran Turun ke Jalan, Rayakan Peringatan 44 Tahun Revolusi Islam

Foto : Tasnim News Agency

Puluhan ribu warga Iran turun ke jalan di Teheran dan kota-kota lain untuk memperingati 44 tahun Revolusi Islam pada Sabtu (11/2).

A   A   A   Pengaturan Font

TEHERAN - Puluhan ribu warga Iran turun ke jalan di Teheran dan kota-kota lain pada Sabtu (11/2) untuk memperingati 44 tahun Revolusi Islam, setelah berbulan-bulan protes anti-pemerintah.

Peristiwa penggulingan shah Iran yang didukung Barat pada 1979 diperingati di kendaraan dan sepeda motor karena pembatasan Covid.

Namun tahun ini, orang-orang mengibarkan bendera berjalan kaki dan berkumpul di Alun-alun Azadi (Kebebasan) yang ikonik di ibu kota Iran, meskipun suhu kota itu dingin.

Mereka meneriakkan slogan-slogan termasuk "Ganyang AS", "Ganyang Israel", "Ganyang Inggris" dan "Ganyang pengkhianat Al Saud", kata seorang jurnalis AFP.

Rudal balistik Sejjil dan drone Shahed 136 dipajang di sekitar alun-alun tempat Presiden Ebrahim Raisi diperkirakan akan berbicara di depan orang banyak.

Televisi pemerintah mengatakan, perayaan itu diadakan di 1.400 kota besar dan kecil di seluruh negeri. Televisi juga menayangkan rekaman aksi unjuk rasa besar di Isfahan, Mashhad, Shiraz, dan Tabriz.

Orang-orang membawa potret pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei serta mendiang Ayatollah Ruhollah Khomeini, pendiri Republik Islam, dan Jenderal Qasem Soleimani yang tewas dalam serangan udara AS di bandara Baghdad pada Januari 2020.

Mereka juga memegang plakat bertuliskan "Kami berdiri sampai akhir", "Iran yang bersatu, kuat dan stabil" dan "Kami mematuhi pemimpin".

Perayaan tersebut menandai hari jatuhnya pemerintahan Syah Iran 10 hari setelah ulama Syiah Khomeini kembali dari pengasingan dan memimpin pemberontakan pada Februari 1979.

Shah Mohammad Reza Pahlavi telah melarikan diri dari Iran pada bulan Januari tahun itu, setelah berbulan-bulan protes terhadap pemerintahannya.

Peringatan tahun ini digelar ketika Iran dicengkeram aksi protes nasional sejak kematian Mahsa Amini di tahanan, seorang etnis Kurdi berusia 22 tahun, yang ditangkap karena dugaan pelanggaran aturan pakaian republik Islam untuk wanita.

Pihak berwenang mengatakan ratusan orang, termasuk puluhan personel keamanan, telah tewas selama protes yang digambarkan pihak berwenang sebagai "kerusuhan".

Ribuan warga Iran, termasuk tokoh masyarakat, jurnalis dan pengacara, telah ditangkap tetapi baru-baru ini banyak yang dibebaskan.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top