Rakyat Dituntut Mampu Bertoleransi
Ketua Program Studi Vokasi Komunikasi UI, Devie Rahmawati
JAKARTA - Indonesia merupakan negara paling kaya keragaman. Salah satunya agama. Saat ini ada enam agama diakui: Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. "Oleh karena itu, seluruh warga dituntut mampu saling bertoleransi. Sebab toleransi dapat mewujudkan kehidupan yang rukun dan damai," kata Ketua Program Studi Vokasi Komunikasi UI, Devie Rahmawati, di Jakarta, Kamis (9/9).
Menurut dia, toleransi itu sendiri, sejatinya bukan untuk saling bertukar kepercayaan dengan penganut agama lain. Tapi lebih dari itu, toleransi memiliki makna hidup berdampingan dan saling menghormati. Dia mencontohkan, masyarakat dapat belajar dari kondisi negara di Timur Tengah yang memiliki kesamaan sejarah dan bahasa. Namun, mereka terus berada dalam pusaran konflik berkepanjangan.
"Untuk bisa memahami bagaimana hidup dalam perbedaan, harus membiasakan diri untuk hidup bersama dengan orang-orang yang berbeda," ujarnya. Pengamat sosial ini, menandaskan semuga harus merawat dan menumbuhkan sikap toleransi sebagai wujud menjaga persatuan di tengah pluralisme dan keberagaman Tanah Air.
"Kita harus lebih banyak bersyukur. Sebab di tengah beragamnya suku, agama, ras, bahasa, dan budaya, kita masih hidup sangat harmoni," ungkap Dr Devie Rahmawati, SSos, MHum.
Sejak awal 2020, kata dia, seluruh negara di dunia dilanda pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat tidak berkegiatan di luar. Hal ini membuat manusia hidup di dua alam: daring (online) dan luring (offline). Kecanggihan teknologi informasi telah memanjakan masyarakat untuk memilih hidup di ruang-ruang yang mereka sukai saja.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya