Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rajut Silaturahmi, WNI di Austria Gelar Buka Bersama

Foto : DOK KEMLU RI

SILATURAHMI WNI l Dubes RI untuk Austria, Darmansjah Djumala, saat menggelar acara buka bersama di KBRI/PTRI Wina. Dalam acara itu Dubes Djumala menyampaikan bahwa buka puasa ini merupakan ajang bagi masyarakat Indonesia di Austria untuk menjalin silaturahmi.

A   A   A   Pengaturan Font

Dia menjelaskan, Rasulullah menghargai dan bahkan mendorong keragaman di kalangan sahabat-sahabatnya. Sebagai contoh, suatu kali Nabi memerintahkan para sahabat pergi ke sebuah kampung dan berpesan agar mereka melaksanakan salat setelah tiba di kampung tersebut. Di tengah jalan, ketika tiba waktu salat sebagian sahabat melaksanakan salat sementara sebagaian yang lain tidak.

Para sahabat pun saling menyalahkan lalu mengadu ke Nabi. Ternyata Nabi mengatakan bahwa mereka sama-sama benar karena berpatokan pada Al Quran. Sahabat yang salat berpatokan pada perintah untuk salat pada waktunya, sementara sahabat yang tidak salat berpegangan pada perintah Nabi untuk salat setelah tiba di kampung yang dituju.

Kisah lain adalah Ibnu Hambal yang mengunjungi makam Imam Syafi'i. Imam Ibnu Hambal berpandangan bahwa salat subuh tidak menggunakan qunut, sementara Imam Syafi'i berpendapat qunut merupakan sunah. Pada saat Imam Ibnu Hambal berziarah ke makam Imam Syafi'i, beliau sengaja menggunakan qunut saat salat subuh demi menghormati sang ahli kubur.

Sementara itu, Dubes RI untuk Austria, Darmansjah Djumala, menyampaikan bahwa acara buka puasa ini merupakan ajang bagi masyarakat Indonesia di Austria untuk menjalin silaturahmi. Selain masyarakat muslim, hadir pula warga dari komunitas Kristen dan Hindu yang turut diundang untuk santap bersama.

"Acara ini kita maksudkan untuk menyediakan forum bagi masyarakat Indonesia untuk mengadakan silatararhmi di bulan Ramadan, di samping juga kita ingin menumbuhkan semangat kebersamaan dan solidaritas sesama masyarakat Indonesia di Austria. Oleh karena itulah kita mengundang saudara kita yang non-muslim untuk juga ikut bergabung bersama kita dalam acara makan malam. Kegiatan ini menjadi semacam simbol bahwa masyarakat Indonesia terlepas dari ras, etnis, dan agamanya tetap merupakan saudara," ujar Djumala. sur/1-1

Komentar

Komentar
()

Top