Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Raducanu Berharap Tampil Bagus di Tanah Liat

Foto : Martin KEEP / AFP

Emma Raducanu

A   A   A   Pengaturan Font

STUTTGART - Juara AS Open, Emma Raducanu, ingin meningkatkan pengalamannya di lapangan tanah liat turnamen WTA Stuttgart pekan ini. Raducanu mengatakan itu setelah melakoni debut profesionalnya di lapangan dengan jenis permukaaan itu, akhir pekan lalu.

Petenis remaja asal Inggris itu menghadapi Storm Sanders dari Australia dalam pertandingan pembukaan pada Rabu (20/4) di putaran pertama turnamen indoor di Stuttgart.

"Saya tak sabar untuk menghabiskan lebih banyak waktu di lapangan tanah liat tahun ini," ujar Raducanu. "Saya terus memberi tahu semua orang di sekitar saya bahwa suatu hari tanah liat akan menjadi lapangan favorit saya," sambungnya.

Raducanu mengenakan kostum Tottenham Hotspur dengan nomor 10 dalam latihan pada hari Selasa. Dia menjelaskan bahwa meskipun sepak bola tidak terlalu menarik baginya, hampir semua orang di timnya adalah pendukung Spurs.

Petenis peringkat 12 dunia itu menghadapi pertandingan di lapangan tanah liat yang sulit pekan lalu di Praha. Dia kehilangan beberapa kuku kaki setelah berlatih menjelang kekalahan dari petenis Republik Ceko di Piala Billie Jean King.

Namun, petenis berusia 19 tahun itu tidak menunjukkan pengaruh buruk yang terjadi pada dirinya ketika mengalahkan Tereza Martincova, tetapi kemudian kalah telak dari Marketa Vondrousova.

Sekarang Raducanu fokus untuk tampil baik melawan Sanders dengan petenis nomor satu dunia Iga Swiatek dari Polandia sebagai lawan potensial di perempat final.

Dalam pertandingan pembukaannya di Stuttgart, Swiatek menghadapi petenis kualifikasi asal Jerman Eva Lys, peringkat 342 dunia. Lys yang berusia 20 tahun memenangkan pertandingan maraton selama lebih dari tiga jam pada Selasa untuk mengalahkan Viktorija Golubic dari Swiss 5-7, 7-5, 7-5 di putaran pertama. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top