Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres 2019

Qodari: Akan Banyak Kejutan Jelang Pendaftaran

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Kejutan demi kejutan akan terjadi menjelang pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Hal ini dimungkinkan karena perkembangan yang sangat dinamis dalam pekan terakhir ini, baik di kubu Joko Widodo (Jokowi) maupun Prabowo Subianto Prediksi mengenai hal itu dikemukakan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam diskusi yang diselenggarakan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) di Jalan Yusuf Adiwinata, Menteng Jakarta Pusat, Minggu (29/7).

Kejutan pertama, katanya, berkaitan dengan Mahkamah Konstitusi (MK), apabila MK mengabulkan judicial review syarat pencalonan presidential threshold. Kemudian, menurut Qodari, kejutan lain terkait gugatan Partai Perindo terkait masa jabatan wakil presiden. Apabila gugatan itu dikabulkan, Qodari menyebut kejutan akan muncul dari Jusuf Kalla.

"Katakanlah Jusuf Kalla di luar pembicaraan mengenai wapres bisa jadi menjadi cawapres yang besar dan kuat. Selama ini, saya selalu menyebut ada 3M ya Mahfud MD, Moe l d o ko, Ma'ruf Amin. Kalau judicial review yang dilakukan Perindo dikabulkan maka 4M," katanya. Kejutan ketiga tambah Qodari berkaitan dengan Prabowo Subianto.

Disebutkan, kejutan akan terjadi apabila Prabowo batal nyapres. "Beliau mengatakan kalau ada yang lebih baik dari saya, saya berikan kesempatan. Kalau saya pribadi mengatakan internal Gerindra agak sulit menerima kalau Prabowo nggak maju j a d i presiden dan Prabowo pasti mendengarkannya," ujar Qodari.

Kemudian, kejutan lain disebut Qodari terkait Susilo Bambang Yudhyono (SBY). Dia menyebut SBY sangat menginginkan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju menjadi cawapres di pilpres 2019. Disamping soal kejutan tersebut, Qodari juga menilai kecil peluang Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019. Salah satu faktornya adalah karena TGB adalah mantan kader Partai Demokrat.

"Karena dia dulu warna biru belum tentu nyaman kan ibu Mega," katanya. Apalagi, ia mengatakan, sekarang SBY mulai membuka kembali konfrontasi dengan PDIP. "Jadi ibarat tadinya resistensi satu meter sekarang jadi 10 meter," kata dia. Qodari menerangkan restu Megawati menjadi satu dari lima variabel kriteria cawapres yang akan mendampingi Jokowi.

Empat lainnya, yakni tidak berasal dari partai politik, menolak isu SARA, sosok senior, dan sesuai selera Jokowi. Kendati demikian, ia memahami, ada peluang TGB menjadi cawapres yang mendampingi Jokowi. "Bisa dipahami memang terbuka pintu dan terbuka jalan setelah TGB keluar dari Partai Demokrat, terlebih TGB merupakan jawaban dari sosok yang bisa menjawab isu SARA," kata Qodari. sur/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top