Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Piala Asia 2019

Qatar Bertemu Jepang di Final

Foto : AFP/ KHALED DESOUKI
A   A   A   Pengaturan Font

ABU DHABI - Qatar menang 4-0 atas tuan rumah Uni Emirat Arab untuk melaju ke final Piala Asia untuk kali pertama dalam sejarah sepakbola mereka. Pertandingan babak empat besar yang berlangsung di Abu Dhabi, Rabu (30/1) dini hari WIB dikotori perilaku memalukan dari pendukung tuan rumah yang melempar barang ke lapangan.

Qatar, yang lagu kebangsaan mereka tenggelam oleh ejekan sebelum pertandingan, menghadapi Jepang di final Jumat (1/2), setelah gol dari Boualem Khoukhi, Almoez Ali, Hasan Al-Haydos dan Hamid Ismaeil memastikan kemenangan bagi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Ketika mereka merayakan kemenangan dan mencatat clean sheet keenam dalam satu gelaran Piala Asia, botol-botol plastik dilemparkan ke lapangan oleh pendukung tuan rumah. Tindakan itu juga mereka lakukan untuk setiap gol Qatar, bahkan salah satunya mengenai kepala gelandang Salem Al-Hajri.

"Itu bukan situasi yang mudah," ujar pelatih Qatar Felix Sanchez. "Para pemain sadar akan ada banyak tekanan tetapi mereka berhasil mengendalikan emosi dengan baik, saya sangat bangga dengan mereka," sambungnya.

Qatar membuka keunggulan pada menit ke-21 ketika tembakan Khoukhi lewat di bawah penjaga gawang UEA, Khalid Eisa. Ali menggandakan keunggulan delapan menit sebelum jeda ntuk menyamai rekor Ali Daei pada 1996 yang menghasilkan delapan gol dalam satu gelaran Piala Asia.

Ketika penyerang kelahiran Sudan itu merayakan golnya, lebih banyak botol dan bahkan sepatu dilemparkan ke lapangan.

Seorang penyanyi menghibur di saat jeda dengan menyanyikan lagu "Mari kita menyatukan Asia", namun tindakan memalukan pendukung tuan rumah terus berlanjut di babak kedua.

Tapi Qatar tidak pernah tampak mengalami masalah serius dan kapten Al-Haydos dengan dingin mencetak gol ketiga. Ismaeil menambahkan gol keempat untuk menambah kesengsaraan UEA. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top