Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemilu Thailand

Putri Ubolratana Batal Jadi Calon PM, Junta Militer Berpeluang Menang

Foto : FRED DUFOUR/AFP
A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - Upaya Putri Ubolratana Rajakanya maju menjadi perdana menteri wanita pertama Thailand lenyap sudah pada Sabtu (9/2). Partai pengusungnya, Thai Raksa Chart, memilih untuk mematuhi pernyataan resmi yang dikeluarkan Raja Maha Vajiralongkorn.

Pengumuman resmi kerajaan secara otomatis menghalangi rencana pencalonan tersebut. Menanggapi kebijakan itu, Partai Thai Raksa Chart yang didukung keluarga mantan PM Thaksin Shinawatra, memastikan mematuhinya dan selalu menghormati tradisi serta kebiasaan Kerajaan.

Awalnya, partai yang berafiliasi dengan mantan PM Thaksin Shinawatra itu mencalonkan Putri Ubolratana pada Jumat (8/2).Pencalonan Ubolratana itu dianggap bisa jadi ancaman ambisi petahana, Prayuth Chan-o-Cha, yang menjungkalkan PM Yingluck Shinawatra yang merupakan adik Thaksin pada 2014.

Namun, rencana pencalonan putri 67 tahun itu mendapat tanggapan dari Raja Vajiralongkorn yang notabene adiknya, beberapa jam kemudian melalui pernyataan resmi. Raja yang bakal dilantik pada 2019 ini tersebut mengatakan menyeret anggota kerajaan ke dalam politik bertentangan dengan tradisi dan "tidak pantas".

"Tabahlah dan terus bergerak maju! Kita belajar dari pengalaman masa lalu, tetapi hidup untuk hari ini dan masa depan," tulis Thaksin Shinawatra di Twitter, Sabtu (9/2).

Thailand merupakan negara dengan penerapan lese majeste (pasal pelindung keluarga kerajaan) paling ketat di dunia, dengan titah raja yang tak bisa dibantah.

Para bangsawan maupun selebritas Negara Gajah Putih itu langsung mengapresiasi pernyataan Raja Vajiralongkorn dengan menyerukan "Hidup Sang Raja". Kelompok yang menyebut diri sebagai Champ 1984 menuturkan, mereka sangat kecewa kepada Thai Raksa karena berani mendaftarkan anggota keluarga kerajaan.

Junta Militer

Pakar menjelaskan dengan batalnya pencalonan Putri Ubolratana Rajakanya, maka junta militer punya kans kuat untuk memenangkan pemilihan umum pada 24 Maret mendatang. Chan-o-Cha, yang merupakan pemimpin junta, mendeklarasikan diri dengan bendera Partai Phalang Pracharat yang condong kepada militer.

"Militer mendapat dukungan kerajaan," terang Profesor Anusorn Unno dari Universitas Thammasat yang menambahkan, jalan Chan-o- Cha begitu lapang.

Sementara itu, profesor ilmu politik Puangthong Pawakapan menuturkan sebelum Thai Raksa membatalkan Ubolratana, sudah ada peringatan bahwa Istana bakal bereaksi.

"Jika kerajaan tidak menyetujui, maka pencalonan Putri Ubolratana otomatis batal," terang profesor dari Universitas Chulalongkorn tersebut.ang/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top