Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Putin: Ekonomi Rusia Tumbuh Meski Ada Sanksi Internasional

Foto : Xinhua/Bai Xueqi

Presiden Russia Vladimir Putin berbicara pada sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg ke-27 di St. Petersburg, Russia, pada 7 Juni 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

ST PETERSBURG - Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Jumat (7/6) bahwa perekonomian Russia tumbuh meskipun ada sanksi internasional yang berat dan negara itu telah memperluas hubungan ekonomi dengan negara-negara di Afrika, Timur Tengah, dan Asia, seiring upayanya untuk menarik investor.

Berbicara kepada pemimpin Bolivia dan Zimbabwe serta para pemimpin bisnis di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, Putin mengatakan Russia "tetap menjadi salah satu peserta utama dalam perdagangan dunia", meskipun faktanya negara itu berada di bawah sanksi besar karena mengirim pasukan ke Ukraina.

Selama beberapa dekade forum ini digunakan Russia sebagai ajang untuk memuji perkembangan negaranya, meskipun para pejabat dan investor Barat menghindari forum tersebut karena sanksi yang memutus sebagian besar perdagangan Russia dengan Eropa Barat, AS, dan sekutu mereka.

Pendorong utama pertumbuhan ekonomi Russia adalah pertempuran di Ukraina - yang kini sama pentingnya bagi Kremlin baik secara ekonomi maupun politik.

Russia menemukan beberapa bahan pokok impor, dan sebagian besar merek global telah menghilang - atau telah bereinkarnasi menjadi merek serupa di Russia. Namun tak banyak yang berubah secara ekonomi bagi sebagian besar warga Russia, belanja negara yang besar untuk peralatan militer dan pembayaran besar kepada tentara sukarelawan memberikan dorongan yang kuat terhadap perekonomian.

Putin sangat mengontrol penampilan medianya sejak mengirim pasukannya ke Ukraina, namun pada Rabu ia menjawab pertanyaan dari jurnalis internasional, termasuk beberapa dari negara-negara Barat yang ia kritik, di sela-sela forum tersebut.

Pada pertemuan itu, Putin memperingatkan bahwa Russia dapat memberikan senjata jarak jauh kepada negara lain untuk menyerang sasaran-sasaran Barat sebagai tanggapan terhadap sekutu NATO yang mengizinkan Ukraina menggunakan senjata mereka untuk menyerang wilayah Russia.

Ia juga menegaskan kembali kesiapan Moskow untuk menggunakan senjata nuklir jika melihat adanya ancaman terhadap kedaulatannya.

Tahun lalu, jurnalis dari negara-negara yang dianggap tidak ramah oleh Russia - termasuk AS, Inggris, dan Uni Eropa - tidak diundang ke forum tersebut.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top