Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekonomi Daerah l Pusat-pusat Perbelanjaan di Jakarta Tetap Ramai

Pusat Elektronik Glodok Makin Sepi

Foto : koran jakarta/peri irawan

sepi transaksi I Kondisi pusat penjualan elektronik Glodok City makin sepi pengunjung. Para pedagang mengeluh karena jarang ada transaksi penjualan dalam keseharian.

A   A   A   Pengaturan Font

Di tempat yang lebih strategis, beberapa unit usaha di lantai dasar dan lantai satu pun tidak menunjukkan aktivitas.

JAKARTA - Geliat ekonomi di pusat elektronik Glodok, Jakarta Barat, terpantau masih sepi. Para pedagang menyampaikan penjualan masih langka transaksi. Bahkan, hampir sebagian besar kios masih tutup. Demikian pantauan yang dilakukan Koran Jakarta, Jumat (22/6). "Kalau di sini nggak hanya Lebaran, sejak tahun lalu juga sudah sepi. Tahun ini malah lebih parah dibanding tahun lalu. Sekarang makin sepi pembeli," ujar salah satu penjual barang-barang elektronik, Vincent (40 tahun), di Pasar Glodok, Jakarta Barat.

Sejak pertama buka pada H+3 Lebaran, barang dagangan di toko belum satu pun terjual. Padahal, Toko Vincent Makmur ini terletak di tempat strategis, tepat di depan tangga, Glodok City Blok AKS lantai 1. Hingga cuti bersama yang dikeluarkan pemerintah telah habis masanya, tak satu transaksi.

"Belum laku satu pun sejak pertama buka usai Lebaran. Kalau dulu, ada saja yang membeli seperti pengeras suara, toa, atau jam digital penanda waktu salat untuk masjid. Sekarang makin loyo, bablas," katanya.

Dari pantauan Koran Jakarta, Pasar Glodok City milik PD Pasar Jaya itu bak mati suri. Beberapa unit usaha hanya mencantumkan pengumuman "Akan Buka Kembali Pada Tanggal 25 Juni 2018 Nanti". Di tempat yang lebih strategis, beberapa unit usaha di lantai dasar dan lantai satu pun tidak menunjukkan aktivitas.

Apalagi di lantai atas, semakin banyak unit usaha yang tutup. Pusat grosir elektronik kebanggaan masyarakat Jakarta ini terkena imbas perdagangan global melalui online. "Tahun lalu masih mending ada tren barang tertentu, seperti lampu sorot untuk pemecah gumpalan awan. Saat ini, semakin meredup saja, seperti tak ada harapan untuk barang-barang elektronik," ujarnya.

Mamat (36 tahun), pedagang elektronik lainnya, menilai tutupnya unit usaha di pasar Glodok disebabkan ada yang masih berlibur Lebaran. Namun, ungkapnya, sebagian besar toko di Glodok tutup karena kalah saing dengan jual beli berbasis daring.

Bahkan, lanjutnya, sebanyak tiga unit usaha miliknya di tempat lain, seperti di LTC Glodok, Glodok Makmur, dan Harco pun harus ditutup karena tak ada pembeli. Penutupan pusat elektroniknya tak lain karena jual beli elektronik semakin lesu.

"Sekarang tinggal satu, di sini, yang tiga sudah saya tutup karena pemasukan lebih kecil dari pengeluaran. Untuk sewa toko saja bisa mencapai 120 juta rupiah per tahun. Belum biaya maintenance dan gaji penjaga, sedangkan omzet 20 juta rupiah sebulan saja belum tentu. Ya mending ditutup," katanya.

Mamat mengaku mempertahankan satu unit usahanya di Glodok City untuk memenuhi pelanggan dari berbagai daerah. Menurutnya, ada saja pelanggan mulai dari Sumatera hingga Papua yang berbelanja barang-barang elektronik langsung ke tokonya.

Mal Menggeliat

Di tengah lesunya aktivitas ekonomi di Glodok, pusat perbelanjaan seperti mal dan supermarket lainnya masih menggeliat. Seperti terlihat di Menteng Hius, Cikini, Jakarta Pusat, terlihat cukup disesaki pengunjung. Bahkan, sudut pertigaan Jalan Cikini dan RP Soeroso itu tetap buka pada hari H Lebaran.

"Di sini, hari H Lebaran saja buka, tapi agak siang. Karena ada saja pengunjung yang datang untuk sekadar makan atau mencari kebutuhan lainnya. Hanya, beberapa penyewa ada yang bukanya pada H+2 atau H+3," ucap Dewi (30 tahun), penjaga keamanan Menteng Huis.

Salah satu restoran masakan laut (seafood) ternama, mengaku buka pada H+3 Lebaran. Pengelolanya mengatakan restoran selalu diburu pelanggan, meski hari libur Lebaran cukup panjang. "Lebaran tetap ramai. Sebab memang tempatnya begini. Ada beberapa pelanggan yang harus antre untuk bergantian makan. Apalagi saat Ramadan kemarin, lebih ramai lagi," ujar pengelola restoran seafood.

Tidak hanya di Menteng Huis, Mal Bintaro Plaza, Tangerang Selatan, pun tetap ramai dikunjungi masyarakat. Rata-rata mereka mendatangi tempat-tempat nongkrong, baik restoran cepat saji, bioskop, ataupun pusat mainan anak-anak.

pin/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top