Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Purnama Sturgeon dan Sejarah Penamaannya

A   A   A   Pengaturan Font

Bulan Agustus 2020 terjadi dua fenomena luar angkasa, yaitu bulan purnama Sturgeon dan triple konjungsi. Fenomena ini menarik karena menyangkut sejarah penamaan dan pemandangan langit yang unik.

Purnama Sturgeon atau The Full Sturgeon Moon terjadi pada 3-4 Agustus 2020 lalu. Sama dengan triple konjugasi, bulan terletak di rasi Capricornus dan dapat disaksikan dari arah tenggara hingga barat daya.

Sejarah penamaan Purnama Sturgeon berasal dari suku asli Amerika yang menjadi cerita rakyat selama masa penduduk asli dan kolonial. Mereka menggunakan bulan ini untuk melacak musim panen ikan.

Metode mengenali bulan purnama Sturgeon biasanya digunakan orang-orang Algonquin yang tinggal di sepanjang Pantai Atlantik dan pedalaman di sepanjang Sungai St Lawrence atau sekitar danau-danau besar.

Saat purnama Sturgeon muncul, pada saat itu ikan sturgeon di danau Champlain, Amerika Utara, paling mudah ditangkap selama musim panas. Fenomena ini menjadikan kehadiran purnama tersebut sebagai penanda masa menangkap ikan.

Selain menjadi momen memanen ikan, bulan purnama Sturgeon Moon menjadi penanda untuk memanen jagung atau dinamakan Bulan Jagung Hijau (Green Corn Moon), Purnama Ceri Hitam (Black Cherry Moon), dan Purnama Terbang Tinggi (Flying Up Moon).

Sementara itu, tripel konjungsi dalam astronomi terjadi ketika tiga objek luar angkasa berada sejajar dalam satu garis. Konjugasi antara matahari bulan dan bumi, misalnya, dapat menyebabkan gerhana matahari.

Tripel Konjungsi

Konjungsi Tripel kali ini terjadi antara Bulan, Saturnus, dan Jupiter. Sebenarnya, berdasarkan informasi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), tripel konjungsi ini telah terjadi sejak hari Sabtu 1 Agustus 2020 selama tiga hari berturut-turut.

Fenomena tersebut sebagai kondisi di mana Bulan berkonjungsi tripel dengan Jupiter dan Saturnus. Kemarin tercipta kumpulan benda langit dalam satu lokasi, sehingga terlihat unik pada malam hari. "Fenomena kemarin muncul dari arah Timur ke tenggara hingga barat daya," ujar Kepala Lapan ThomasDjamaluddin.

Pada awal Agustus 2020 ini, Bulan tampak lebih tinggi dari Jupiter dan Saturnus ketika malam hari, serta membentuk garis lurus. Pada siang hari, bulan tampak lebih dekat terhadap Jupiter.

Sedangkan pada malam hari, bulan tampak lebih dekat terhadap Saturnus dan semakin menjauhi Jupiter. Pada akhir pekan ini, bulan menjauhi Saturnus dan Jupiter. hay/G-1*

Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top