Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prasarana Jalan

PUPR Kaji Proyek Tol Laut Bekasi - Banten

Foto : istimewa

Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Hari Suprayogi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Sumber Daya Air, mengusulkan pembangunan jalan tol diatas laut yang menghubungkan antara Kota Bekasi hingga Provinsi Banten. Prasarana jalan tol tersebut, akan berfungsi juga sebagai tanggul penahan gelombang laut.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Hari Suprayogi mengatakan, selain berfungsi sebagai jalan tol jika diperlukan, maka tol tersebut akan menjadi tanggul laut. Ini juga merupakan bagian dari pengembangan dari jangka panjang di sisi Timur, Teluk Jakarta. Jika dibangun tolnya akan melintasi Jakarta.

Sesuai rencana, menurut Hari, pendanaannya akan dibantu oleh Belanda dan Korea Selatan (Korsel). Begitupun aspek pendananya juga masih dalam kajian teknis. Menurut Hari, kajiannya sudah dilaporkan Menteri PUPR ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. "Jika disetujui akan dilanjutkan, papar Hari di Jakarta, Senin (22/7).

Proses Lelang

Selain itu, tahun 2019 Kementerian PUPR akan melelang tujuh ruas jala tol dengan total investasi mencapai 151,13 trilliun rupiah. Kementerian PUPR berharap ada keterlibatan swasta dalam proses pengerjaan jalan tol tersebut.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menyebutkan, pemerintah akan melanjutkan pembangunan jalan tol dengan mendorong pendanaan dari investasi sektor swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Keterlibatan swasta membawa dampak daya ungkit/leverage dari hasil investasinya, sehingga keuntungan dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur lainnya," ungkap Danang di Jakarta, Senin (22/7).

Tujuh ruas tol yang akan dilelang merupakan ruas tol usulan dari badan usaha yakni Jalan Tol Semanan-Balaraja sepanjang 31,9 Km, Kamal-Teluknaga-Rajeg sepanjang 38,6 kilo meter (Km), serta akses menuju Pelabuhan Patimban sepanjang 37,7 Km.

Ruas lainnya ialah Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 184 Km, Yogyakarta-Bawen sepanjang 77 Km, Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo sepanjang 91,93 Km dan Balikpapan-Penajam Paser Utara sepanjang 7,35 Km.

Dari tujuh ruas tol, Jalan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara sudah dilakukan pelelangan dengan metode lelang hak menyamakan penawaran (right to match) pada PT. Tol Teluk Balikpapan. Ruas tol lainnya masih dalam tahap finalisasi desain.ers/E-12

Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top