Puluhan Tahanan Politik Terancam Dieksekusi Junta Militer
IKUTI RAPAT UMUM I Seorang aktivis mengikuti rapat umum untuk memprotes eksekusi junta Myanmar terhadap empat tahanan, di luar Universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa di Tokyo, Rabu (26/7).
"Penjatuhan hukuman mati atau bahkan masa penahanan, berdasarkan proses pengadilan yang tidak memenuhi persyaratan dasar peradilan yang adil dapat merupakan satu atau lebih kejahatan terhadap kemanusiaan," kata dia.
Pengadilan Tertutup
Yuyun juga menyoroti bagaimana kasus tersebut diadili oleh pengadilan militer secara tertutup, di mana permintaan para terdakwa untuk mendapatkan fasilitas penasihat hukum dan banding ditolak. Keluarga mereka tidak diberitahu tentang eksekusi tersebut.
Yuyun menyesalkan permintaan yang dia sampaikan kepada SAC pada Pertemuan ke-35 AICHR untuk menghentikan niat eksekusi empat aktivis demokrasi, tidak digubris oleh militer Myanmar.
"Pembela demokrasi ini tidak pantas dihukum mati. Membela demokrasi bukanlah kejahatan keji. Hukuman mati tidak dapat digunakan untuk membungkam protes atau ekspresi ketidaksetujuan terhadap rezim," tutur dia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya