Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pulau Semau Nusa Tenggara Timur

Pulau Semau, Nusa Kecil Menenangkan di Barat Kupang

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Di barat Kota Kupang terdapat Pulau Semau yang menawarkan memiliki keunggulan pada sektor peternakan, perikanan laut, dan wisata bahari. Dengan jarak "selemparan batu", pulau ini patut dikunjungi saat berada di NTT.

Pulau Semau hanya "selemparan batu" dari Pulau Kupang. Jarak Pelabuhan Tenau di Kota Kupang dengan Pelabuhan Bolok di seberang lautan, hanya terpisah 4,5 kilometer. Tidak seperti Pulau Rote yang cukup jauh, pulau tersebut tampak jelas dari bibir pantai di Pulau Timor.

Karena cukup dekat bahkan untuk tarif menyeberang ke pulau ini cukup terjangkau. Tiket feri dari Pelabuhan Bolok di Kabupaten Kupang ke Pelabuhan Hansisi di pulau tersebut hanya 10.300 rupiah untuk dewasa dan 8.800 rupiah untuk anak-anak.

Salah satu tujuan wisata di Pulau Semau adalah Pantai Liman. Sebuah pantai wisata yang berada di di Desa Uitiuh Tuan, Kecamatan Semau Selatan, Kabupaten Kupang. Pulau Semau berada di dua kecamatan yakni Semau dan Semau Selatan, dengan jumlah desa total sebanyak 16 desa.

Di pulau tersebut jaringan jalannya sudah sengat mulus sejak 2021, memudahkan wisatawan untuk menjangkau seluruh pulau dengan luas 4.937,62 kilometer persegi. Bagi wisatawanbackpacker, ada fasilitas yang memanjakan karena sejak April 2022, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyediakan bus gratis melayani rute pergi-pulang Kota Kupang - Pantai Liman.

Bus yang dioperasikan oleh Damri Kupang ini memiliki jadwal setiap akhir pekan, serta berangkat dari Terminal Oebobo, Kota Kupang. Hari Sabtu dioperasikan satu bus yang berangkat pukul 06.00 WITA dan akan bermalam di Liman.

"Kemudian hari Minggu jam yang sama satu bus lagi ke sana dan akan kembali (ke) Kupang pukul 17.00 WITA," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Isyak Nuka, dikutip dariAntara, April lalu.

Tentu saja bus tersebut akan menyeberang ke Pulau Semau dengan menumpang kapal feri, dengan rute Pelabuhan Bolok- Pelabuhan Hansisi.Isyak menambahkan, bus tersebut gratis karena telah disubsidi pemerintah melalui Program Angkutan Umum Bersubsidi Tahun Anggaran 2022.

Frekuensi transportasi feri ke Pulau Semau kini memang semakin sering. Jika dulu hanya satu atau dua kali per minggu, kemudian meningkat menjadi satu kali sehari. Sekarang bahkan dua kali sehari, sehingga semakin memperlancar arusmanusia dan barang ke pulau itu.

Pulau Semau ini dihuni sekitar 13.000 jiwa. Artinya dalam setiap 1 kilometer persegi terdapat 52 jiwa di sana. Dengan demikian biasa diartikan lagi pulau ini masih sangat tenang, jauh dari hiruk pikuk manusia. Bandingkan dengan Jakarta yang dihuni oleh sekitar 17.000 manusia setiap kilometer perseginya.

Semau adalah pulau kering. Jangan heran jika akan menjumpai beberapa orang memiliki jerigen berisi air yang didapat dari sumur bor umum. Aktivitas ini cukup mudah dijumpai ketika musim kemarau. Rata-rata Pulau Semau dilanda kekeringan lebih dari enam bulan setiap tahun.

Selain curah hujan yang rendah penyebab lain kekeringan yang terjadi adalah material pembentuk pulau ini berupa batuan kapur. Batuan yang penuh ronggaini membuat air hujan tidak mampu bertahan lama di tanah Pulau Semau.

Peternakan dan Wisata

Jika pertanian susah untuk diandalkan, harapan warga Pulau Semau disandarkan pada peternakan dan wisata bahari. Kabupaten Kupang termasuk di dalamnya Pulau Semau adalah pusat peternakan sapi di NTT.

Peternakan sapi menjadi sektor prioritas sekaligus lokomotif ekonomi keluarga di Pulau Semau. Dari pulau ini dipasok ternak potong untuk kebutuhan daging di sejumlah wilayah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI serta beberapa provinsi di Kalimantan.

Sektor peternakan sebagai urat nadi perekonomian, dapat dilihat dari rumah warga yang dikelilingi pagar yang terbuat dari batu setinggi pinggang orang dewasa atau lebih dari 1,2 meter. Pagar ini di samping sebagai penanda batas dengan lahan tetangga juga untuk pelindung tanaman di halaman dari jangkauan ternak.

Bukan hanya peternakan, Pulau Semau menjadi daerah penyumbang ikan untuk Kota Kupang. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam satu tahun, produksi ikan dari Pulau Semau mencapai lebih dari 700 ton.

Jenis Ikan yang didapat nelayan adalah kerapu, kakap, dan ikan karang lain. Populasi ikan yang melimpah karena terumbu karangnya masih terjadi. Hal ini membuat orang yang datang dapat dengan mudah untuk mendapatkan santapan olahan bahari di warung atau restoran penyedia hidangan laut.

Pulau Semau dikenal juga sebagai salah sentra budidaya rumput laut. Di Desa Akle, Kecamatan Semau Selatan, yang memiliki laut dangkal dan tenang menjadi tempat bagi budidaya rumput laut. Hasil panen kemudian dikirim ke pabrik untuk dikeringkan secara modern lalu diekspor dalam bentuk setengah jadi.

Potensi bahari dari Pulau Semau yang bisa memberi kesejahteraan bagi warganya adalah sektor pariwisataterutama bahari seperti Pantai Liman. Pantai Liman dan Pantai Otan menjadi destinasi wisata yang mulai digarap pemerintah Provinsi NTT.

Bukan hanya Pantai Liman, pulau tersebut memiliki Pantai Onanbalu yang sepi dari keramaian. Pemandangan Pantai Onanbalu sangat cantik dengan suasana sejuk. Hal ini dikarenakan banyak pohon perdu yang tumbuh subur di sekitar pantai. Pengunjung yang datang biasanya memanfaatkan pepohonan ini berteduh sambil menikmati angin segar yang bertiup dari Laut Sawu.

Pulau Semau juga memiliki Pantai Uinian dengan pemandangan eksotis yang menjadi salah satu daya tariknya. Pantai ini memiliki pasir putih yang halus dan lembut, meskipun tidak terlalu luas. Pantai ini memiliki bongkah batuan karang di sisi kanan dan kiri yang keras di tepi pantai turut menambah keunikan.

Pantai Otan menawarkan gradasi warna air laut. Di tepian pantainya terlihat air yang dengan warna biru jernih, kemudian diikuti dengan warna biru gelap dan hijau toska. Di pinggir pantai, pasir putih terlihat jelas hingga kedalaman satu meter.

Garis pantainya cukup panjang dengan kontur landai. Pengunjung yang datang biasanya berjalan kaki di atasnya tanpa sandal atau sepatu untuk merasakan kelembutannya, tanpa takut tertusuk benda tajam.

Sementara itu keunikan Pantai Uimake di Pulau Semau adalah memiliki tebing. Dari semua pantai yang ada di Pulau Semau, pantai inilah yang membutuhkan perjuangan untuk bisa mencapainya. Pengunjung harus berjalan melewati lahan luas dengan kontur khas perbukitan. Di sini bisa dijumpai kawanan kerbau yang menjadi salah satu hewan ternak pulau ini selain sapi.

Sementata itu Pantai Uitiuhtuan menawarkan garis pantai yang khas yaitu berbentuk melengkung. Persis seperti pantai lain di tempat yang sama, garis pantai dipenuhi pasir putih dengan tekstur halus. Pantai ini termasuk memiliki kontur landai dengan jarak bagian air laut yang dalam dengan tepi pantai cukup panjang, sehingga cukup aman untuk bermain air atau berenang. hay/I-

P

ulau Semau hanya "selemparan batu" dari Pulau Kupang. Jarak Pelabuhan Tenau di Kota Kupang dengan Pelabuhan Bolok di seberang lautan, hanya terpisah 4,5 kilometer. Tidak seperti Pulau Rote yang cukup jauh, pulau tersebut tampak jelas dari bibir pantai di Pulau Timor.

Karena cukup dekat bahkan untuk tarif menyeberang ke pulau ini cukup terjangkau. Tiket feri dari Pelabuhan Bolok di Kabupaten Kupang ke Pelabuhan Hansisi di pulau tersebut hanya 10.300 rupiah untuk dewasa dan 8.800 rupiah untuk anak-anak.

Salah satu tujuan wisata di Pulau Semau adalah Pantai Liman. Sebuah pantai wisata yang berada di di Desa Uitiuh Tuan, Kecamatan Semau Selatan, Kabupaten Kupang. Pulau Semau berada di dua kecamatan yakni Semau dan Semau Selatan, dengan jumlah desa total sebanyak 16 desa.

Di pulau tersebut jaringan jalannya sudah sengat mulus sejak 2021, memudahkan wisatawan untuk menjangkau seluruh pulau dengan luas 4.937,62 kilometer persegi. Bagi wisatawanbackpacker, ada fasilitas yang memanjakan karena sejak April 2022, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyediakan bus gratis melayani rute pergi-pulang Kota Kupang - Pantai Liman.

Bus yang dioperasikan oleh Damri Kupang ini memiliki jadwal setiap akhir pekan, serta berangkat dari Terminal Oebobo, Kota Kupang. Hari Sabtu dioperasikan satu bus yang berangkat pukul 06.00 WITA dan akan bermalam di Liman.

"Kemudian hari Minggu jam yang sama satu bus lagi ke sana dan akan kembali (ke) Kupang pukul 17.00 WITA," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Isyak Nuka, dikutip dariAntara, April lalu.

Tentu saja bus tersebut akan menyeberang ke Pulau Semau dengan menumpang kapal feri, dengan rute Pelabuhan Bolok- Pelabuhan Hansisi.Isyak menambahkan, bus tersebut gratis karena telah disubsidi pemerintah melalui Program Angkutan Umum Bersubsidi Tahun Anggaran 2022.

Frekuensi transportasi feri ke Pulau Semau kini memang semakin sering. Jika dulu hanya satu atau dua kali per minggu, kemudian meningkat menjadi satu kali sehari. Sekarang bahkan dua kali sehari, sehingga semakin memperlancar arusmanusia dan barang ke pulau itu.

Pulau Semau ini dihuni sekitar 13.000 jiwa. Artinya dalam setiap 1 kilometer persegi terdapat 52 jiwa di sana. Dengan demikian biasa diartikan lagi pulau ini masih sangat tenang, jauh dari hiruk pikuk manusia. Bandingkan dengan Jakarta yang dihuni oleh sekitar 17.000 manusia setiap kilometer perseginya.

Semau adalah pulau kering. Jangan heran jika akan menjumpai beberapa orang memiliki jerigen berisi air yang didapat dari sumur bor umum. Aktivitas ini cukup mudah dijumpai ketika musim kemarau. Rata-rata Pulau Semau dilanda kekeringan lebih dari enam bulan setiap tahun.

Selain curah hujan yang rendah penyebab lain kekeringan yang terjadi adalah material pembentuk pulau ini berupa batuan kapur. Batuan yang penuh ronggaini membuat air hujan tidak mampu bertahan lama di tanah Pulau Semau.

Peternakan dan Wisata

Jika pertanian susah untuk diandalkan, harapan warga Pulau Semau disandarkan pada peternakan dan wisata bahari. Kabupaten Kupang termasuk di dalamnya Pulau Semau adalah pusat peternakan sapi di NTT.

Peternakan sapi menjadi sektor prioritas sekaligus lokomotif ekonomi keluarga di Pulau Semau. Dari pulau ini dipasok ternak potong untuk kebutuhan daging di sejumlah wilayah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI serta beberapa provinsi di Kalimantan.

Sektor peternakan sebagai urat nadi perekonomian, dapat dilihat dari rumah warga yang dikelilingi pagar yang terbuat dari batu setinggi pinggang orang dewasa atau lebih dari 1,2 meter. Pagar ini di samping sebagai penanda batas dengan lahan tetangga juga untuk pelindung tanaman di halaman dari jangkauan ternak.

Bukan hanya peternakan, Pulau Semau menjadi daerah penyumbang ikan untuk Kota Kupang. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam satu tahun, produksi ikan dari Pulau Semau mencapai lebih dari 700 ton.

Jenis Ikan yang didapat nelayan adalah kerapu, kakap, dan ikan karang lain. Populasi ikan yang melimpah karena terumbu karangnya masih terjadi. Hal ini membuat orang yang datang dapat dengan mudah untuk mendapatkan santapan olahan bahari di warung atau restoran penyedia hidangan laut.

Pulau Semau dikenal juga sebagai salah sentra budidaya rumput laut. Di Desa Akle, Kecamatan Semau Selatan, yang memiliki laut dangkal dan tenang menjadi tempat bagi budidaya rumput laut. Hasil panen kemudian dikirim ke pabrik untuk dikeringkan secara modern lalu diekspor dalam bentuk setengah jadi.

Potensi bahari dari Pulau Semau yang bisa memberi kesejahteraan bagi warganya adalah sektor pariwisataterutama bahari seperti Pantai Liman. Pantai Liman dan Pantai Otan menjadi destinasi wisata yang mulai digarap pemerintah Provinsi NTT.

Bukan hanya Pantai Liman, pulau tersebut memiliki Pantai Onanbalu yang sepi dari keramaian. Pemandangan Pantai Onanbalu sangat cantik dengan suasana sejuk. Hal ini dikarenakan banyak pohon perdu yang tumbuh subur di sekitar pantai. Pengunjung yang datang biasanya memanfaatkan pepohonan ini berteduh sambil menikmati angin segar yang bertiup dari Laut Sawu.

Pulau Semau juga memiliki Pantai Uinian dengan pemandangan eksotis yang menjadi salah satu daya tariknya. Pantai ini memiliki pasir putih yang halus dan lembut, meskipun tidak terlalu luas. Pantai ini memiliki bongkah batuan karang di sisi kanan dan kiri yang keras di tepi pantai turut menambah keunikan.

Pantai Otan menawarkan gradasi warna air laut. Di tepian pantainya terlihat air yang dengan warna biru jernih, kemudian diikuti dengan warna biru gelap dan hijau toska. Di pinggir pantai, pasir putih terlihat jelas hingga kedalaman satu meter.

Garis pantainya cukup panjang dengan kontur landai. Pengunjung yang datang biasanya berjalan kaki di atasnya tanpa sandal atau sepatu untuk merasakan kelembutannya, tanpa takut tertusuk benda tajam.

Sementara itu keunikan Pantai Uimake di Pulau Semau adalah memiliki tebing. Dari semua pantai yang ada di Pulau Semau, pantai inilah yang membutuhkan perjuangan untuk bisa mencapainya. Pengunjung harus berjalan melewati lahan luas dengan kontur khas perbukitan. Di sini bisa dijumpai kawanan kerbau yang menjadi salah satu hewan ternak pulau ini selain sapi.

Sementata itu Pantai Uitiuhtuan menawarkan garis pantai yang khas yaitu berbentuk melengkung. Persis seperti pantai lain di tempat yang sama, garis pantai dipenuhi pasir putih dengan tekstur halus. Pantai ini termasuk memiliki kontur landai dengan jarak bagian air laut yang dalam dengan tepi pantai cukup panjang, sehingga cukup aman untuk bermain air atau berenang. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top