Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Pulang dari Tiongkok, Komisaris HAM PBB Diminta Mundur karena Dianggap Hanya "Membeo" Beijing

Foto : VOA

Menlu Tiongkok Wang Yi (kanan) menerima Komisaris Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet di Guangzhou, provinsi Guangdong, Tiongkok 23 Mei 2022

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menyusul kunjungan Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Michelle Bachelet, ke Tiongkok yang telah lama dinantikan, pernyataannya terkait perlakuan terhadap kelompok minoritas di Xinjiang memicu kritik keras dari warganet di media sosial dan pemerintah Barat.

VOA melaporkan, Sabtu (4/6), dalam konferensi pers 28 Mei lalu, Bachelet menekankan bahwa kunjungannya ke Tiongkok bukanlah untuk tujuan penyelidikan, melainkan kesempatan untuk mendiskusikan isu hak asasi manusia dengan pejabat senior Tiongkok dan "membuka jalan" untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut di masa mendatang. Ia kemudian memuji Tiongkok atas kinerjanya dalam mengatasi kemiskinan dan kesetaraan gender.

"Di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang, saya telah mengajukan berbagai pertanyaan dan kekhawatiran tentang penerapan langkah-langkah kontra-terorisme dan deradikalisasi serta penerapannya secara luas - khususnya, dampak penerapan itu terhadap hak-hak warga Uyghur dan minoritas Muslim lainnya," ungkapnya dalam sebuah pernyataan.

Bachelet "menghina" Kantor HAM PBB sendiri dengan mengadopsi narasi Beijing, kata Rushan Abbas, pendiri sekaligus direktur eksekutif organisasi Campaign for Uyghurs yang bermarkas di Washington.

"Bachelet hanya mengulangi ucapan CCP (Partai Komunis Tiongkok) seperti soal 'anti-terorisme' dan 'deradikalisasi.' Mengkooptasi narasi 'anti-terorisme' Beijing sama saja melegitimasi genosida yang dilakukan Tiongkok," kata Abbas melalui email kepada VOA.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top