Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha - PTPP Raih Kontrak Baru 32,45 Triliun Rupiah

PTPP "Topping Off" Proyek Senilai Rp546 Miliar

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melakukan penutupan atap atau topping off pembangunan proyek Social Security (SS) Tower di Jakarta. SS Tower merupakan proyek investasi PT Sinergi Investasi Properti yang kepemilikannya terdiri dari BPJS Ketenagakerjaan dan PTPP.


Direktur Utama PTPP, Lukman Hidayat, mengatakan proyek tersebut menelan biaya investasi hingga 546 miliar rupiah, dengan sumber pendanaan berasal dari modal perusahaan dan pinjaman perbankan.

Perseroan selaku kontraktor sekaligus pemilik proyek tersebut melalui PT Sinergi Investasi Properti optimistis dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan proyek Social Security Tower selama 21 bulan terhitung sejak bulan Juli 2017.

"Kami targetkan proyek ini selesai pada bulan Maret 2019," ungkapnya, di Jakarta, pekan lalu (19/10).


Proyek yang berlokasi di kawasan Kuningan Jakarta tersebut memiliki nilai kontrak sebesar 480 miliar rupiah. SS Tower merupakan gedung perkantoran dengan jumlah lantai 31 lantai meliputi 3 lantai basement dan 28 lantai tower.


Kontrak Baru


Hingga akhir September 2018, emiten konstruksi dan investasi pelat merah ini berhasil membukukan nilai kontrak baru sebesar 32,45 triliun rupiah.

Lebih lanjut, Lukman menjelaskan pencapaian tersebut mencerminkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 1,5 persen, dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) sebesar 11,96 triliun rupiah.


Sampai dengan September 2018, Perseroan berhasil merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar 66 persen dari total target yang ditetapkan oleh Perseroan, yaitu sebesar 49 triliun rupiah di sepanjang tahun 2018.

"Perseroan optimistis dapat meraih sisa kontrak baru terhadap target yang telah ditetapkan dalam waktu tiga bulan ini," tegas Lukman.


Pencapaian kontrak baru sebesar 32,45 triliun rupiah dengan komposisi sebesar 81,72 persen merupakan kontrak baru Induk Perseroan atau senilai 26,51 triliun rupiah dan 18,28 persen berasal dari anak usaha Perseroan atau sebesar 5,93 triliun rupiah.

Beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan hingga September 2018, antara lain Bandara Kulon Progo sebesar 5,58 triliun rupiah, Makassar New Port Tahap IB dan IC 2,49 triliun rupiah, Nipa Tank Terminal Phase 2 sebesar 1,53 triliun rupiah.


Selanjutnya, Perluasan Apron Bandara Ngurah Rai 1,36 triliun rupiah, Scatered Duel Fuel Engine MPP 120 MW Paket 1 sebesar 1,23 triliun rupiah, Scatered Duel Fuel Engine MPP 120 MW Paket 2 sebesar 1,06 triliun rupiah,

Dermaga Patimban Subang sebesar 1,02 triliun rupiah, Pertamina Warehouse 933 miliar rupiah, Hotel Mandalika Paramount 850 miliar rupiah, Run way 3 Bandara Soekarno Hatta Section 1 sebesar 726 miliar rupiah, dan lain-lain.

Baca Juga :
Menanti Keputusan BI


Hingga September 2018, perolehan kontrak baru Perseroan didominasi oleh proyek BUMN sebesar 17,12 triliun rupiah atau 52,78 persen, disusul oleh proyek swasta sebesar 11,05 triliun rupiah atau 34,05 persen dan proyek APBN/Pemerintah sebesar 4,27 triliun rupiah atau 13,17 persen dari total perolehan kontrak baru.


Sedangkan perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu gedung sebesar 41,14 persen, airport sebesar 18,66 persen, jalan dan jembatan sebesar 12,24 persen, port sebesar 10,87 persen, power plant sebesar 7,50 persen, oil & gas sebesar 4,73 persen.

Sisanya, dikontribusi oleh industri sebesar 2,66 persen, DAM 1,93 persen, dan kereta api sebesar 0,27 persen. yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top