Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Koordinator Pelaksana Patriot Pangan Universitas Gadjah Mada, Wirastuti Widyatmanti S.Si.,Ph.D,

PTN Bahu-membahu Mewujudkan Kedaulatan Pangan Nasional

Foto : ISTIMEWA

Koordinator Pelaksana Patriot Pangan Universitas Gadjah Mada, Wirastuti Widyatmanti S.Si.,Ph.D,

A   A   A   Pengaturan Font

Inventarisasi kan sebenarnya kita mengidentifikasi mana sih penelitian yang sudah jalan dan sudah ready diseminasi ke masyarakat. Dari UGM kemarin ada beberapa subprogram, dan kami mengambil 8. Kedelapan program itu yang dianggap layak atau dalam waktu 3 bulan ke depan bisa diseminasikan ke masyarakat. Contohnya Sapi Jebres yang membuntingkan 1.000 sapi bersamaan. Sapinya memang disiapkan untuk didiseminasi sehingga bisa mengalami 18 kali kebuntingan. Untuk mengurangi impor daging. Dari 18 kali bunting, tapi hasilnya bisa berlipat-lipat. Kalau dikalikan 1.000 sapi dengan kualitas yang sama, hasilnya luar biasa.

Bagaimana efektivitas Patriot Pangan ini ke depan?

Sebenarnya kuncinya di pemerintah kalau terkait kebijakan. Di beberapa negara bagaimana mereka memilik kebijakan yang sangat berpihak pada produk dalam negeri. Jadi pengalaman saya seperti di Australia dan Amerika mereka sangat mengedepankan produksi dalam negeri apalagi terhadap produk-produk Asia maupun Tiongkok. Jadi, mereka memiliki kebijakan berapa persen yang boleh diimpor, kalaupun misal ada dua produk yang sama di supermarket atau di pasaran maka pemerintah mengedukasi warga negara setempat untuk memilih produk lokal dengan sekian panjang penjelasannya, event di supermarket mereka memiliki program itu. Jadi, bagaimana kesadaran untuk melindungi negara sendiri dengan membeli produk lokal. Promosi seperti itu yang perlu digencarkan di setiap lini dan setiap level. Saya tidak melihat itu di level pasar atau supermarket yang ada di Indonesia.

Padahal di sisi lain, masyarakat Indonesia sangat konsumtif pada produk impor. Perlu edukasi di masyarakat, bahkan kelompok terkecil ibu-ibu RT melalui dasawisma misalnya, edukasi bagaimana konsumsi makanan lokal dan memperkenalkan substitusi makanan impor yang jadi agenda penting pemerintah.

Dari delapan program UGM, yang mana substitusi pangan paling oke?
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Redaktur Pelaksana
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top