Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pendidikan

PTM Dibuka 100 Persen di November Ini

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

Siswa mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di SMK Daarussalaam Jalan Mohamad Kahfi II, Jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menargetkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen bakal dibuka di pertengahan November ini. Hal tersebut seiring landainya angka kasus Covid-19 di Ibu Kota.

"Saya lupa angkanya. Yang jelas kami akan selesaikan di pertengahan November ini dari target kita," kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik), Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana di Jakarta, Rabu (10/11).

Nahdiana mengatakan saat ini sekolah yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka sudah mencapai 90 persen. "Tapi sejauh ini kita sudah lebih dari 90 persen anak-anak yang masuk," tuturnya.

Menurut Nahdiana, seiring diberlalukankan pembelajaran tatap muka dalam masa PPKM Level-1, pihaknya mengakui, bahwa vaksinasi anak umur 12-17 Tahun sudah rampung sampai 90 persen. "Vaksinasi kita yang 12-17 tahun sudah 90 persen ya. Sama gurunya juga ya. Yang sebelumnya punya komorbid juga sudah mulai terselesaikan," Jelasnya.

Nahdiana menambahkan sesuai kalender akademis sejumlah sekolah melaksanakan ujian sekolah. Namun dalam pelaksanaannua digelar secara online maupun secara offline. "Kita itu bergantung pada kesiapan sekolah. Kita sudah melatih guru untuk belajar melaksanakan ujian layanan offline dan online. Jadi kalau belom bisa offline kami upayakan yang online di rumah. Tapi saya lihat rata-rata anak-anak sudah memilih offline ya," ucapnya.

Bus Sekolah

Di samping itu, Nahdiana menuturkan, pihaknya bekerja sama dengan bus sekolah untuk mendukung PTM. Namun perlu kehati-hatian untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. "Jadi memang sejak awal kami sudah koordinasi dengan pihak bus sekolah ya. Rute bus sekolah memang kita kerja sama. Kemarin itu rute bus sekolah kami evaluasi dan memang dibuka," ujarnya.

"Tapi yang penting itu kehati-hatian tadi, pembiasaannya, pendisiplinannya supaya bisa mengendalikan virus ini," sambungnya.

Selama ini, lanjut Nahdiana, antusias siswa sangat baik dengan keberadaan bus sekolah. Namun pihaknya tidak memaksa setiap siswa harus menggunakan bus sekolah, jika mereka bisa ke sekolah sendiri.

"Antusias siswa baik, bus sekolah tidak mubazir ya. Artinya kami juga tidak paksakan terkait bus sekolah ya. Kalau bisa mandiri, ke sekolah sendiri kan tidak ada masalah," tandanya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top