PTM di DKI Digelar Bertahap
Siswa kelas 3 SD Muhammadiyah 28 Jakarta mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jaruh (PJJ) atau daring dirumahnya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (9/8/2021).
Sebanyak 610 sekolah di DKI Jakarta mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Untuk tahap kedua akan dilakukan bertahap pada September dengan melibatkan 890 sekolah.
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan strategi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh satuan pendidikan di Ibu Kota.
Riza mengatakan tahap pertama sebanyak 610 satuan Sekolah Dasar dan Menengah akan memulai PTM terbatas mulai Senin (30/8).
"PTM, InsyaAllah mulai 30 Agustus kita mulai 610 sekolah yang sudah melaksanakan uji coba," ujar Riza saat meninjau kegiatan vaksinasi massal di Cempaka Putih, Minggu (29/8).
Daftar 610 sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas di Jakarta tercantum dalam SK Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nomor 883 Tahun 2021 tentang Penetapan Satuan Pendidikan yang Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Pembelajaran Campuran Tahap 1 pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Dalam SK yang terbit 27 Agustus 2021, satuan pendidikan yang akan mengikuti PTM terbatas harus mematuhi protokol kesehatan yang ketat serta melakukan evaluasi secara berkala.
Dari 610 satuan pendidikan yang masuk dalam daftar itu, sebanyak 138 sekolah sudah pernah menggelar uji coba PTM sejak Juni, tetapi terhenti karena lonjakan kasus Covid-19. Kemudian 85 sekolah telah menggelar menggelar pembelajaran campuran (blended learning), yakni PTM dan pembelajaran daring sekaligus selama dua pekan.
Selain itu, ada 372 sekolah yang sudah memenuhi daftar isian dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, sebagai syarat menggelar uji coba PTM hingga Desember mendatang.
Untuk tahap kedua, Pemprov DKI kembali memulai PTM secara bertahap mulai September, pada 890 satuan pendidikan lain yang sudah memenuhi daftar isian Kemendikbudristek sehingga nantinya seluruh satuan pendidikan ditargetkan bisa menggelar PTM pada 2022.
"Dan awal tahun (2022), Januari, kami menargetkan seluruh sekolah bisa melaksanakan proses belajar tatap muka, tentu dengan ketentuan protokol kesehatan," kata Riza.
Peran Orang Tua
Terkait protokol kesehatan, Wagub meminta para orang tua untuk memastikan anak-anaknya patuh dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan secara ketat saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Senin.
Partisipasi orang tua tetap penting, menurut Riza, meski di setiap tempat memiliki Satuan Tugas Penanganan Covid-19 masing-masing, mulai dari tingkat Kelurahan, RT/RW hingga di dalam lingkungan sekolah.
"Kalau di sekolah, InsyaAllah ada satgas yang mengawasi, menjaga, memantau, tidak hanya di RT/RW. Tapi dalam perjalanan, butuh pengawasan dari orang tua dan anak-anak itu sendiri harus disiplin," kata Riza.
Dia minta dukungan orang tua untuk memastikan anak-anaknya disiplin melaksanakan protokol kesehatan ketika pergi dan pulang (sekolah).
Riza juga mengungkapkan Pemprov DKI Jakarta sudah melaksanakan vaksinasi bagi siswa di sekolah mencapai 79,4 persen untuk dosis pertama, sedangkan untuk 46,8 persen. "Sudah mencapai 79,4 persen alhamdulillah dosis pertamanya, dosis keduanya 46,8 persen," jelas Wagub.
Riza mengatakan untuk jumlah warga Jakarta yang sudah menerima vaksin pertama berjumlah 9,5 juta pertama, sedang 5,2 juta dosis kedua. "Saat jumlah total kesuluruhan 14,7 juta lebih warga yang sudah menerima vaksin pertama dan kedua," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan capaian vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun, untuk dosis 1 telah dilakukan sebanyak 80,8 persen dan untuk dosis 2 sebanyak 52,9 persen. Sedangkan warga usia 18-59 tahun, untuk dosis 1 telah dilakukan sebanyak 114,1 persen dan vaksinasi dosis 2 sebanyak 60,9 persen. jon/Ant/S-2
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya