Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PSSI Putuskan Percepat Pelaksanaan KLB

Foto : istimewa

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PSSI memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB). Alasan PSSI untuk mempercepat KLB, yang normalnya akan digelar November 2023, demi mencegah perpecahan kalangan anggotanya. "Tahapan Kongres Luar Biasa akan kami mulai dengan mengirim surat pemberitahuan kepada FIFA berisi usulan kongres," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, dikutip sutis resmi PSSI, Minggu (30/10).

Berdasarkan statuta PSSI, KLB digelar jika ada permintaan tertulis dari 50 persen atau 2/3 dari jumlah total anggota. KLB akan dilaksanakan tiga bulan setelah PSSI menerima permohonan tersebut. Namun, saat ini, baru dua anggota PSSI yang mengajukan permintaan KLB yakni klub Persis Solo dan Persebaya Surabaya.

"Exco PSSI memutuskan mempercepat KLB pemilihan dengan memperhatikan surat yang dikirim oleh dua anggotanya. Exco PSSI tidak ingin terjadi perpecahan di antara para anggotanya dan karena Exco PSSI adalah mandataris yang dipilih oleh delegasi yang mewakili anggota PSSI," jelas Mochamad Iriawan.

PSSI berharap keputusan untuk mempercepat KLB dapat menjadi pertimbangan semua pemangku kepentingan agar membantu bergulirnya kembali Liga 1, 2 dan 3 musim kompetisi 2022-2023. Desakan kepada PSSI untuk segera menggelar KLB awalnya datang dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk Pemerintah menyusul terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang dan melukai ratusan lainnya.

TGIPF dalam dokumen yang dikeluarkan 14 Oktober merekomendasikan jajaran Exco PSSI, termasuk Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan agar mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya 135 korban jiwa.

Untuk itu, tim yang diketuai Menkopolhukam Mahfud MD tersebut mengusulkan agar PSSI melaksanakan KLB agar dapat memilih anggota Komite Eksekutif (Exco) baru, termasuk di dalamnya ketua umum dan wakil ketua umum. TGIPF minta pemerintah agar Liga 1, 2 dan 3 Indonesia tidak diizinkan berlangsung selama belum ada perubahan signifikan tentang tata kelola kompetisi oleh PSSI.

PSSI hingga kini menunggu "lampu hijau" pemerintah untuk melanjutkan kompetisi. "Kami terus berkoordinasi karena izinnya dari pemerintah," ujar Mochamad Iriawan. Sementara itu, menanti perkembangan, Iriawan mengatakan pihaknya berkonsentrasi untuk mempersiapkan kompetisi itu. ben/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top