Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

PSSI Bikin Dagelan

Foto : ANTARA/Prasetia Fauzani

Belum Mendapatkan Izin I ­Pemain Persik Kediri mengikuti latihan di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (12/1). Laga perdana putaran kedua Liga 1 antara Persik Kediri melawan Persita Tangerang yang sedianya diadakan Sabtu (14/1) ditunda karena penyelenggaraan Kompetisi Liga 1 di Jawa Timur belum mendapatkan izin dari Polda Jatim.

A   A   A   Pengaturan Font

Buat apa ada kompetisi bila tidak ada aspek "sporting merit". Tidak ada promosi dan degradasi. Lebih baik semua dihentikan saja, tidak usah dilanjutkan.

JAKARTA - Keputusan Komite Eksekutif PSSI meniadakan promosi-degradasi Liga 1 serta penghentian Liga 2 dan 3 yang diumumkan Kamis (12/1), mendapat protes keras dari berbagai pihak. Keputusan tersebut dinilai sangat tidak tepat, meski PSSI beralasan langkah itu sebagai bagian dari pembenahan sepak bola nasional usai tragedi Kanjuruhan. Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, menyebutnya sebagai "dagelan".

"Saat kompetisi dihentikan agar tragedi Kanjuruhan bisa cepat diselesaikan, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru minta dilanjutkan. Saat diizinkan dilanjutkan, keputusan baru dimunculkan bahwa Liga 2 tidak dilanjutkan. Begitu juga Liga 3. Hanya Liga 1 yang dilanjutkan. Ini sungguh sebuah dagelan," ujar Akmal.

"Buat apa ada kompetisi bila tidak ada aspek sporting merit. Tidak ada promosi dan degradasi. Lebih baik semua dihentikan saja, tidak usah dilanjutkan. Mulai musim baru dengan aturan ketat lima aspek klub profesional dijalankan, legal, infrastruktur, finansial, SDM, dan supporting. Yang tak memenuhi syarat jangan diloloskan," sambungnya.

Akmal mengatakan Liga 1 dijalankan tanpa promosi dan degradasi tidak ada manfaatnya. Sia-sia saja. Bahkan merugikan pihak klub, kecuali mau bermain dengan bandar judi untuk mendapatkan uang cepat. Tapi, kompetisi macam itu tidak akan sehat.

Keputusan blunder PSSI tersebut dinilai Akmal yang juga Koordinator Save Our Soccer itu juga menghambat transformasi sepak bola nasional. Inpres Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional tak ada artinya. Keinginan transformasi sepak bola nasional juga hanya akan menjadi sebatas cita-cita bila para pemangku kepentingan hanya berpikir kepentingan bisnis kelompok.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top