Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Psikolog Sebut Matematika Bantu Kembangkan Soft Skill Anak

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Psikolog Anak dan Remaja di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo menyebut, belajar matematika memiliki manfaat lain tidak hanya berkaitan dengan akademis. Ia mengatakan, anak yang belajar matematika juga bisa mengembangkan soft skills atau keterampilan nonteknis.

"Belajar matematika itu tentu tidak hanya berkaitan dengan akademis, tapi juga dengan pengembangan soft skills," kata Vera bertepatan dengan Hari Matematika Internasional atau Pi Day yang diperingati setiap 14 Maret, dikutip dari Antara, Rabu (15/3).

Vera menambahkan, pengembangan keterampilan nonteknis yang dimaksud antara lain belajar sistematisasi, belajar urutan atau sequencing, serta mengembangkan rasa ingin tahu. Menurutnya, semua hal itu tentu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sayangnya, cukup banyak orang baik anak-anak maupun orang dewasa yang tidak suka matematika. Secara psikologis, Vera mengatakan hal tersebut dapat dipicu oleh pengalaman yang tidak menyenangkan saat belajar matematika.

"Misalnya, saat belajar matematika di rumah selalu diwarnai dengan bentakan atau ketidaksabaran orang tua dalam mengajari anaknya," ujar Vera.

Untuk itu, Vera pun mengingatkan bahwa saat menemani anak belajar matematika, orang tua harus memastikan bahwa kegiatan tersebut akan menyenangkan bagi anak.

"Lebih kaitkan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dan tentu sampaikan dengan cara yang menyenangkan," ucapnya.

Lebih lanjut, kata dia, orang tua juga harus memahami bahwa kemampuan anak dalam memahami matematika bisa berbeda-beda sehingga dibutuhkan kesabaran.

"Jadi siapkan diri dulu sebelum mendampingi anak, siapkan emosi yang tenang dan sudah sempat istirahat sejenak jika habis pulang kantor. Pahami kalau anak butuh bimbingan kita, bukan tekanan," tutur Vera.

"Sadari jika memang sudah mencapai batas kesabaran, tidak ada salahnya untuk ambil jeda," tambahnya.

Vera pun menambahkan bahwa orang tua juga perlu menjalin komunikasi yang baik dengan guru di sekolah sehingga mendapatkan masukan tentang bagaimana mengajarkan penyelesaian suatu soal matematika.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top