Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pusat Inovasi Teknologi

Proyek Bukit Algoritma Dinilai Belum Mendesak

Foto : Sumber: IMD World Competitiveness Yearbook
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Rencana pemerintah membangun Bukit Algoritma di Sukabumi Jawa Barat sebagai pusat inovasi teknologi digital di Asia Tenggara dinilai belum perlu. Sebab, proyek Silicon Valley ala Indonesia yang menelan investasi sebesar 18 triliun rupiah itu manfaatnya tidak akan dirasakan masyarakat secara luas.

Apalagi, posisi Indonesia masih berada di papan bawah dalam hal daya saing digital. Berdasarkan World Digital Competitiveness Ranking, Indonesia berada pada urutan 56 dari 63 negara di dunia yang sudah menerapkan teknolgi digital.

Kepala Center of Innovation and Digital Economy Indef, Nailul Huda, dalam diskusi bertajuk Menyingkap Angan Silicon Valley ala Indonesia yang berlangsung di Jakarta, Kamis (15/4), mengatakan ketimpangan sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia makin melebar. Pengembangan TIK hanya berpusat di Pulau Jawa, khususnya DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sementara itu, masih banyak desa di luar Pulau Jawa yang mengalami sinyal susah, bahkan tidak ada sinyal sama sekali. "Terutama pada pulau di Maluku dan Papua yang mana 70 persen lebih desa yang belum mendapatkan sinyal seluler yang lemah," kata Nailul.

Selain itu, ketimpangan individu pengguna internet di desa dan kota perbandingannya dua kali lipat. Begitu juga dengan kepemilikan komputer di desa dan kota yang hampir tiga kali lipat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top