Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Pandemi

Protes Anti "Lockdown" Covid-19 di Eropa Meluas

Foto : AFP/Danny KEMP

Protes Pembatasan Covid-19 | Seorang pria berjalan dekat kobaran api yang menyala di jalanan Kota Den Haag, Belanda, pada Sabtu (20/11) malam. Selama 3 malam berturut sejak Jumat (19/11), pengunjuk rasa di Belanda turun ke jalan untuk memprotes diterapkannya kembali pembatasan Covid-19.

A   A   A   Pengaturan Font

BRUSSELS -Protes menentang pembatasan Covid-19 berlanjut di Belanda untuk hari ketiga secara berturut-turut pada Minggu (21/11). Akibatnya, polisi mengeluarkan perintah darurat di Enschede, kota dekat perbatasan Jerman.

"Para pengunjuk rasa menyalakan kembang api dan merusak properti di kota-kota seperti Groningen dan Leeuwarden di utara Belanda, Enschede di timur, dan Tilburg di selatan, pada Minggu malam. Sedikitnya 130 orang telah ditangkap sejak protes dimulai," kata polisi.

Sebuah pertandingan sepak bola di Leeuwarden sempat terganggu setelah para pendukung yang dilarang menonton pertandingan karena pembatasan Covid-19, melemparkan kembang api.

Di Rotterdam, kota terbesar kedua di Belanda, polisi menangkap 26 orang pada Minggu setelah para penonton sebuah pertandingan menjadi gaduh. Orang-orang menyerang polisi, melemparkan tempat sampah dan menyalakan kembang api. Aksi protes itu jauh lebih ringan daripada yang meletus di Rotterdam pada Jumat (19/11) malam dan Den Haag pada Sabtu (20/11).

Aksi protes di Belanda meletus setelah negara itu memberlakukan penguncian parsial pada 13 November, dan sedang mempertimbangkan aturan yang lebih ketat untuk warga yang tidak divaksinasi di area publik.

Belgia dan Austria

Selain di Belanda, aksi protes menentang lockdown pun terjadi di Belgia. Pada Minggu, ribuan orang melakukan aksi di pusat kota Brussels pada Minggu (21/11). Mereka berdemonstrasi untuk menentang persyaratan oleh pemerintah agar masyarakat menunjukkan sertifikat vaksin di tempat umum seperti restoran.

"Sekitar 35.000 orang turun ke jalan di Brussels pada Minggu. Tetapi mayoritas telah bubar sebelum protes berkembang menjadi kekerasan," kata polisi.

Menjelang malam, pengunjuk rasa mulai menghancurkan mobil dan membakar tempat sampah. Polisi akhirnya merespons dengan menggunakan meriam air dan gas air mata untuk meredakan situasi.

Di Austria juga dilaporkan puluhan ribu orang melakukan unjuk rasa di ibu kota Austria, Wina, setelah pemerintah mengumumkan lockdown nasional baru yang berlaku mulai Senin (22/11).

Pemerintah Austria mengumumkan aturan itu untuk menahan lonjakan infeksi Covid-19. Pemerintah setempat juga berencana untuk membuat vaksinasi menjadi wajib pada Februari 2022.

Austria adalah negara Eropa pertama yang membuat vaksinasi sebagai persyaratan hukum. AFP/DW/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top