Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Program JKN-KIS Bantu Gizan Hadapi Operasi Cidera Meniscus

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta Selatan, Jamkesnews -Menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan sebuah prestasi dan kebanggaan tersendiri bagi setiap orang yang berhasil mendapatkan gelar tersebut, bahkan menjadi TNI juga menjadi cita-cita yang banyak dimiliki oleh anak-anak Indonesia. TNI diidentikan dengan kondisi fisik yang prima serta gagah berani. Namun dibalik itu, tentunya juga terdapat banyak risiko mulai dari kesehatan hingga cidera fisik yang sangat mungkin terjadi.

Fakta tersebut dibenarkan oleh salah satu peserta program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Gizanda Gustria Syahputra (23) pemuda asal Kota Jambi yang berprofesi sebagai TNI penempatan wilayah Jakarta Pusat. Saat bertemu dengan tim Jamkesnews Gizan tak sungkan untuk berbagi kisah perjalanan karirnya dan pengalaman selama menjadi peserta JKN-KIS hingga hari ini, ia mengungkapkan sudah berulang kali terbantu oleh Program JKN-KIS.

"Alhamdulillah saya diberi kesempatan menjadi TNI, pastinya sangat bahagia karena dipercaya mengemban amanah sebagai penjaga kedaulatan bangsa dan negara. Sebagai TNI jaminan kesehatan termasuk hal yang harus dimiliki sebagai pelindung, karena kami bekerja dengan risiko yang lebih tinggi dari pekerjaan lain dari segi fisik, sehingga bisa dikatakan kami membutuhkannya dan bagusnya ada Program JKN-KIS ini sebagai fasilitas yang kami dapat," ucap Gizan, Kamis (22/04) di Kawasan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

Gizan kala itu berada di RSPAD Gatot Subroto untuk melakukan kontrol ulang pasca operasi cidera meniscus. Dirinya tidak menyangka bahwa Meniscus atau tulang rawan pada lututnya ternyata mengalami cidera akibat pengapuran sendi. Hal itu diketahui oleh Gizan setelah menjalani pengecekan lebih lanjut melalui metode Magnetic Resonance Imaging (MRI) sesuai dari saran Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi yang menanganinya.

"Awalnya saya masih biasa saja karena beranggapan rasa nyeri lutut itu cuma karena lelah, tapi makin hari makin nyeri dan lututterasa kaku dan gak bisa lurus, saya langsung kef askes terdekat untuk mengecek hal itu, saat tahu kalau ternyata saya mengalami cidera Meniscus yang mengharuskan segera mendapatkan tindakan operasi Atroskopi saya, seketika saya panik, berdasarkan informasi yang saya tahu operasi itu memakan biaya sampai puluhan juta," tambah Gizan.

Namun setelah berkonsultasi dengan pihak rumah sakit, akhirnya Mizan merasa tenang karena operasi yang disarankan oleh dokter ditanggung penuh oleh Program JKN-KIs. Dirinya merasa beruntung karena sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, sehingga dirinya sudah tidak perlu memikirkan biaya untuk pengobatan yang ia jalani.

"Saya sangat bersyukur adanya Program JKN-KIS, biaya yang timbul mulai dari awal pemeriksaan, tindakan operasi, perawatan, obat-obatan hingga kontrol rutin semuanya gratis tanpa tambahan sedikitpun, menurut saya program luar biasa ini harus tetap ada dan saya siap menjadi pendukungnya," lanjut Gizan.

Dengan masa kerja yang baru 1 tahun Gizan mengaku tidak mempunyai uang dan tabungan sebanyak itu untuk membayar semua biaya pengobatan lututnya, Gizan menyadari bahwa ia terbantu berkat iuran dari peserta JKN-KIS lainnya karena program ini memiliki sistem gotong royong dimana yang sehat membantu yang sakit. Terima kasih sedalam-dalamnya untuk semua peserta dan Program JKN-KIS terucap dari lisannya pada saat mengakhiri obrolan.

Komentar

Komentar
()

Top