Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanaman Modal

Produsen Mobil Listrik Akan Investasi 1,3 Miliar Dollar AS

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah mengungkapkan adanya proposal investasi industri mobil listrik ke Indonesia senilai 1,3 miliar dollar AS atau setara 19,51 triliun rupiah (kurs saat ini 15.008,86 rupiah/ dollar AS). Calon investor tersebut meminta bantuan untuk memperoleh suplai tembaga sebagai salah satu bahan baku mobil listrik.

"Pak Presiden (Joko Widodo) dapat saya laporkan minggu lalu kami sudah menerima proposal investasi dari salah satu produsen mobil listrik terkemuka di dunia untuk membangun pabrik dan jaringan distribusi Indonesia dengan nilai investasi 1,3 miliar dollar AS," kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan dalam peletakan batu pertama (groundbreaking) pabrik foil tembaga di Gresik, Jawa Timur, Selasa (20/6).

Sayangnya, Luhut enggan mengungkapkan investor tersebut. Meski demikian, dia menilai investasi ini akan menjadi game changer karena produk kendaraan listrik yang mereka produksi cocok dengan selera masyarakat Indonesia, yakni harganya terjangkau.

Karena itu, kata Luhut, dalam konsep pengembangan ekosistem mobil listrik, hilirisasi tembaga di Indonesia perlu menjadi prioritas utama. Dia mencontohkan dalam satu mobil listrik, dibutuhkan tembaga sebanyak 56 kilogram, di luar kebutuhan tembaga pada baterai mobil listrik.

Dengan begitu, ujar Luhut, pembangunan pabrik pengolahan tembaga menjadi sangat penting. Pasalnya, Indonesia juga memiliki target untuk dapat memproduksi jutaan mobil dan motor listrik. Indonesia, kata Luhut, telah memiliki modal untuk menjadi pemain penting dalam industri mobil listrik dengan kepemilikan cadangan tembaga yang besar dan juga regulasi agar kewajiban pengusaha membuat smelter tembaga.

"Ini akan menjadi modal yang besar dalam menarik investasi untuk mobil listrik Indonesia," ujar Luhut.

Menko Luhut juga menjelaskan bahwa dengan potensi pengembangan industri mobil listrik itu, maka strategi hilirisasi timah, tembaga, nikel, kobalt dan bauksit harus terintegrasi. "Untuk menciptakan ekosistem mobil listrik, baterai lithium yang terintegrasi dan juga kebutuhan-kebutuhan teknologi lainnya," katanya.

Rekor Tercepat

Terkait pembangunan pabrik foil tembaga di Gresik, Luhut menilai proyek tersebut ditargetkan selesai dalam 12 bulan sehingga akan menunjukkan reputasi investasi di Indonesia. Menurutnya, proses pembangunan pabrik foil tembaga selama 12 bulan akan menjadi rekor tercepat pembangunan proyek-proyek tembaga di dunia.

Karena itu, kata Luhut, jajaran menteri dan kepala daerah akan memberikan dukungan penuh untuk proyek pabrik foil tembaga tersebut, seperti untuk memberikan perizinan dan insentif. Pabrik foil tembaga di Gresik akan menyerap 1.950 pekerja dengan komposisi 95 persen dari tenaga kerja lokal.

Menurut Luhut, pabrik dari PT Hailiang Nova Material Indonesia itu akan menjadi pabrik foil tembaga dengan kapasitas terbesar di Asia Tenggara. Indonesia juga berhasil mengalahkan Vietnam, Meksiko, Amerika Serikat dan Hungaria untuk mendapatkan realisasi investasi proyek foil tembaga itu.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top