Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Produktivitas Tenaga Kerja

Produktivitas dan Daya Saing RI Masih Rendah

Foto : ISTIMEWA

Direktur Jenderal Pembi­naan Pelatihan dan Produk­tivitas (Binalattas) Kementeri­an Ketenagakerjaan, Bambang Satrio Lelono.

A   A   A   Pengaturan Font

Kendati secara global daya saing Indonesia meningkat, di tingkat ASEAN Indonesia masih kalah dari beberapa negara ASEAN lain. Daya saing Indonesia masih berada di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Indonesia hanya unggul dari Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, serta Laos.

Menurut Dijen Binalattas, LPN sendiri pada tahun 2018 lebih memfokuskan kepada pengembangan Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (GNP2DS). Agar upaya GNP2DS berjalan lebih cepat, ia menekankan perlunya disusun strategi dan kebijakan nasional. "Untuk itu, maka perlu dibuatkan dasar hukum sebagai acuan nasional dalam mengimplementasikan Gerakan Nasional tersebut," ujarnya.

Terjadi Perubahan

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua LPN, Iskandar Simorangkir, menyatakan revolusi industri 4.0 menyebabkan perubahan model bisnis dan jenis pekerjaan. Era ini juga memungkinkan mengubah pola hubungan kerja. Oleh karena itu, revolusi industri ini harus bisa dimanfaatkan untuk untuk mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing.

"LPN harus ikut mengkaji ini agar tetap meningkatkan produktivitas tenaga kerja, sehingga daya saing Indonesia juga tetap meningkat," paparnya. ang/E-3

Komentar

Komentar
()

Top