Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Produk UMKM Kreatif Kepri Diharapkan Bisa Isi Pasar Ekspor

Foto : ANTARA/Laily Rahmawaty

Menparekraf meninjau salah satu pelaku UMKM Kepri yang memamerkan produk kreatif unggulannya di acara AKI Tanjung Pinang 2024 di Kota Batam, Kepulauan Riau, Minggu (4/8/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Batam - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) kreatif dari Kepulauan Riau (Kepri) menjadi produk unggulan yang menambah jumlah produk ekspor Indonesia.

"Kami ingin produk-produk UMKM kreatif Kepri ini bisa tampil sebagai andalan parekraf menambah jumlah ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia yang saat ini mencapai angka 28 miliar dolar AS," kata Sandiaga di Batam, Kepri, Minggu.

Menurut pria kelahiran Pekanbaru, Riau, itu, produk UMKM kreatif unggulan di Kepri, yakni sektor kuliner dan fesyen.

Sandiaga melihat langsung beberapa produk kuliner unggulan dan fesyen yang ditampilkan dalam acara Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) Tanjung Pinang 2024 yang diselenggarakan di Kota Batam.

Beberapa produk kuliner yang ditampilkan di AKI Tanjung Pinang, seperti Teh Tarik Belakang Padang, abon ikan, aneka kerupuk olahan Gonggong, sambal Mangkocan, keripik nenas, dan masih banyak lainnya.

Sementara di bidang fesyen, terdapat UMKM yang menjual baju dengan sablonan khas Kepri.

Kemudian, ada juga kerajinan syal, batik, yang menurut Sandiaga, motif yang diangkat memiliki nilai sejarah. Selain itu, produk kerajinan yang dibuat secara tradisional juga memberdayakan masyarakat lokal.

"Yang unggulan dari Kepri kalau menurut saya kuliner sangat unggul dan fesyen," ujarnya.

Sandiaga juga memuji produk aplikasi yang dikembangkan oleh pelaku usaha di Kepri. Aplikasi tersebut mempermudah UMKM dari segi logistik, sehingga biaya logistik dapat ditekan.

"Ini menimbulkan penghematan yang sangat signifikan, sehingga efisiensi dari UMKM bisa ditingkatkan," katanya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga mengapresiasi penyelenggaraan AKI yang sudah berjalan selama 4 tahun dengan total pelaksanaan sudah mencapai 48 kota/kabupaten di Indonesia. Tadinya, AKI Tanjung Pinang 2024 diselenggarakan di Tanjung Pinang, kemudian dipindah ke Kota Batam, guna meningkatkan pembelian.

"Ini berkat keputusan memindahkan acara AKI Tanjung Pinang 2024 ke Batam langsung (pedagang) mendapat order dari mancanegara, dari Singapura, Malaysia dan sebagian dari produknya sudah habis terjual, ini menunjukkan program parekraf tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu," katanya.

SerkaMeldi Wahyuda, anggota TNI Angkatan Udara di Bintan, salah satu peserta AKI 2024 mengaku banyak manfaat yang dirasakan dengan terlibat dalam acara Kemenparekraf tersebut, selain meningkatkan penjualan selama 3 hari pelaksanaan, juga menambah promosi serta relasi pasar.

"Ini tahun pertama kami ikut AKI, syukur Alhamdulillah positif, sangat membantu penjualan dan memasarkan produk kami," kata pengelola usaha perkebunan untuk lebah Trigona Bintan.

Selama 3 hari acara, Meldi telah menjual lebih dari 40 botol madu dengan nilai penjualannya sebesar Rp6 juta. Pembeli tidak hanya dari masyarakat lokal, tetapi juga mancanegara.

"Kemarin ada pembeli dari Australia, sayangnya karena belum ada perjanjian kerja sama antara Indonesia dan Australia untuk bisa membawa atau mengirimliquid(cairan), jadi pembeli itu hanya membeli untuk dikonsumsi selama di Batam saja," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top